Padang, (Antaranews Sumbar) - Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Edi Indrizal, M.Si mengemukakan, nomor urut calon kepala daerah bukan penentu kemenangan bagi seorang kandidat.
"Ada yang memandang nomor urut itu memiliki nilai keramat, padahal yang paling menentukan kemenangan seorang calon adalah ikhtiar kandidat beserta tim sukses merebut hati masyarakat selaku pemilih," kata dia di Padang, Rabu.
Menurut dia, nomor urut adalah hal yang biasa dalam perhelatan pilkada dan cukup dimaknai secara positif.
Ia mengatakan pengalaman selama ini menunjukan berapa pun nomor urut pasti pernah menang dan kalah.
"Artinya tidak ada nomor urut yang selalu menang atau selalu kalah dalam pilkada," kata dia.
Ia berpesan kepada kandidat agar lebih kreatif dalam menggaet simpati pemilih karena pada akhirnya seberapa besar ikhtiar yang dilakukan akan menentukan.
"Intinya adalah sejauhmana pesan yang dibawa bisa diterima dan merebut hati rakyat," katanya.
Sebelumnya, dua pasang kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang yang akan berlaga di pilkada 2018 mengambil nomor urut pada Selasa (13/2).
Pasangan Emzalmi-Desri Ayunda yang diusung tujuh partau mendapat nomor urut satu. Sedangkan Mahyeldi-Hendri Septa memperoleh nomor urut dua.
Mahyeldi-Hendri Septa diusung oleh dua partai politik yakni PKS dan PAN. Sedangkan Emzalmi-Desri Ayunda diusung tujuh partai, yakni Partai Gerindra, PDI-P, Partai Golkar, PPP, PKB, Demokrat dan Nasdem.
Ketua KPU Padang, Muhammad Sawati mengatakan nomor urut dipergunakan untuk kampanye dan segala keperluan dalam pelaksanaan pilkada Padang. (*)