Ini keunggulan menggunakan benih bersertifikat

id petani diminta gunakan benih bersertifikat

Ini keunggulan menggunakan benih bersertifikat

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria menandatangani prasasti peresmian penggilingan padi organik dan pengolahan pupuk organik di kelompok Sekolah Lapangan Simancuang, Senin (22/1). (ANTARA SUMBAR/Erik Ifansyah Akbar)

Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mendorong petani setempat untuk menggunakan benih padi unggul bersertifikat guna meningkatkan produksi.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Solok Selatan Nurhamidah, di Padang Aro, Selasa, mengatakan pada 2017 baru 118.754 kilogram benih bersertifikat yang digunakan petani sedangkan sisanya 425.415 kilogram lagi benih unggul tetapi tidak memiliki sertifikat.

"Baru 22 persen petani menggunakan benih sertifikat dan untuk meningkatkan produksi gabah kami terus mendorongnya untuk menggunakan bibit unggul bersertifikat," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Solok Selatan tahun ini akan menyalurkan 25 ton benih bersertifikat yang bersumber dari APBN bagi kelompok tani kabupaten itu.

Selain itu melalui APBD juga ada bantuan benih bersertifikat bagi kelompok cetak sawah baru 2017 sebanyak 1.625 kilogram.

Dia mengatakan, Solok Selatan saat ini memiliki lima kelompok penangkar benih dengan jenis padi yang dikembangkan Junjuang dan Bawaan.

Benih yang disediakan lima penangkar ini memang belum bisa memenuhi kebutuhan Solok Selatan sehingga benih jenis lain seperti anak daro, cisokan, caredek masih didatangkan dari Kabupaten lain.

"Kendala kami di Solok Selatan karena masyarakat tidak mau menjual padi sehingga penangkar hanya mengandalkan hasil dari lahan kelompoknya," kata dia.

Kebiasaan petani di Solok Selatan katanya, menanam padi dari bibit yang sama berulang-ulang sehingga mempengaruhi produksi mereka.

Selain itu sulit dan mahalnya benih berkualitas menyebabkan petani kurang berminat untuk menggunakan benih bersertifikat.

"Sekarang sudah ada asosiasi penangkar sehingga untuk mendapatkan benih bersertifikat lebih mudah sebab mereka terhubung dengan penangkar daerah lain," ujarnya.

Di Solok Selatan saat ini juga sudah ada nagari mandiri benih di Nagari Pakan Rabaa Tangah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, tahun ini menargetkan produksi padi sebesar 158.800 ton naik sebesar 6.609 ton dibandingkan 2017 yang hanya 152.191 ton.

Sedangkan produksi gabah kering Solok Selatan pada 2017 hanya mencapai 97,08 persen atau sebanyak 147.747 ton dari target 152.191 ton.

Untuk target tanam dan panen pada 2017 juga tidak tercapai dimana target tanam seluas 27.773 hektare sementara realisasinya hanya 27.342 hektare, atau 98,45 persen.

Sedangkan panen ditargetkan seluas 27.762 hektare hanya tercapai 27.330 hektare atau hanya 98,44 persen. (*)