Warna-warni Baju Adat Ramaikan HUT Pasaman Barat

id pakaian adat pasaman barat

Warna-warni Baju Adat Ramaikan HUT Pasaman Barat

Bupati Pasaman Barat, Syahiran dan Ketua TP PKK, Ny. Yunisra Syahiran memakai baju adat saat perayaan HUT Pasaman Barat ke-14.

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) ke-14 diramaikan dengan warna-warni baju adat yang dipakai sebagai lambang keberagaman adat yang ada di daerah itu.

"Benar, untuk pertama kali kita memakai pakaian adat saat perayaan HUT Pasaman Barat. Mudah-mudahan dengan keberagaman adat istiadat ini modal kita membangun untuk kesejahteraan masyarakat," kata Bupati Pasaman Barat, Syahiran.

Jika biasanya tamu diminta untuk mengenakan pakaian sipil lengkap atau setelan jas. Kini para tamu dan peserta upacara diminta untuk mengenakan pakaian adat tradisional.

Dalam undangan HUT Pasaman Barat yang disebarkan tertulis bahwa tamu diminta mengenakan pakaian tradisional modern.

Pantauan ANTARA di Gedung DPRD Pasaman Barat di Padang Tujuh para tamu pun mulai berdadangan dengan mengenakan berbagai macam pakaian adat. Ada yang menggunakan adat Jawa lengkap dengan blangkon dan sarung batik.

Ada pula yang mengenakan adat Minang, ada yang pakai baju adat mandailing, baju muslim, sarung yang dikalungkan di leher dan peci hitam.

Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga pejabat eselon tiga juga menggunakan baju adat. Termasuk para istri pejabat yang memakai pakaian adat sehingga perayaan HUT Pasaman Barat kali ini semarak dan berbeda dengan tahun sebelumnya.

Menurut Bupati Pasaman Barat, Syahiran penampilan dengan pakaian baju adat ini menggambarkan Pasaman Barat dihuni beragam etnia yang ada. Keberagaman itu menjadi modal untuk membangun Pasaman Barat untuk lebih maju ke depannya. Sebab, Pasaman Barat dihuni tiga etnis besar yakni Minang, Mandailing dan Jawa.

"Kita juga melaksanakan "makan bajamba" atau makan dengan duduk bersila bersama di Balerong Tuah Basamo yang menggambarkan kebersamaan," katanya. (*)