UIN IB Padang Targetkan Peroleh Akreditasi A

id UIN Padang

UIN IB Padang Targetkan Peroleh Akreditasi A

Anggota Tim Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof S.M Widyastuti (kiri), menyerahkan berita acara asesmen kepada Rektor UIN IB Padang, Sumatera Barat, Eka Putra Wirman (kanan). (Antara Sumbar/istimewa)

Padang, (Antara Sumbar) - Rektor Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang (UIN IB) Padang, Sumatera Barat, Eka Putra Wirman menargetkan institusi yang dipimpinnya peroleh akreditasi A.

"Pada tahun 2019 nanti kita bertekad UIN Imam Bonjol Padang harus terakreditasi A," katanya di Padang, Jumat.

Ia menyebutkan untuk mencapai target tersebut pihaknya sudah menyiapkan segala keperluan untuk keperluan visitasi, yang telah dimulai sejak dua tahun terakhir.

Sebagai modal dasar, akreditasi seluruh program studi (prodi) sudah baik. Hanya ada dua prodi Sarjana yang terkareditasi C dan itupun sudah divisitasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Menurut dia, pihaknya juga sudah memperbaiki performa sumberdaya manusia, standar sarana prasarana serta kurikulum dan pengembangan program studi

"Memang masih ada kekurangan di beberapa sektor, namun dengan perbaikan secara terus menerus, kita targetkan 2019 akreditasi institusi sudah berada pada peringkat A", ujarnya.

Ia menambahkan sebelumnya BAN-PT sudah melakukan asesmen surveilen untuk akreditasi institusi UIN IB dan berita acara asesmen tersebut sudah diserahkan ke pihak kampus.

"Sebelumnya akreditasi institusi perguruan tinggi islam tertua di Sumatera ini saat masih berstatus IAIN ada di peringkat B, ke depannya kita harapkan dapat lebih baik," kata dia.

Sementara itu Anggota Tim Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof S.M Widyastuti mengatakan akreditasi mesti diartikan sebagai sebuah upaya pemerintah untuk menstandarisasi dan menjamin mutu alumni perguruan tinggi.

Menurutnya, asesmen surveilen ada tiga jenis, yaitu pertama, surveilen banding bila perguruan tinggi yang dinilai tidak puas atas hasil akreditasi. Kedua, surveilen untuk peguruan tinggi alih bentuk, seperti perubahan bentuk dari IAIN menjadi UIN Imam Bonjol saat ini. Ketiga, surveilen investigas, yaitu bila ada laporan dari masyarakat, ada permintaan dari stakeholder.

"Semoga ini tak membutuhkan waktu yang lama dan UIN Imam Bonjol bisa dapat peringkat yang baik" katanya. (*)