Padang, (Antara Sumbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Teluk Bayur, Padang Sumatera Barat menyatakan siklon (badai) dahlia sudah tidak mempengaruhi gelombang laut perairan provinsi itu.
"Beberapa waktu lalu siklon dahlia memang mempengaruhi gelombang laut di Sumbar terutama di perairan Mentawai yang mengakibatkan tinggi gelombang laut mencapai tiga meter," kata Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur, Yosyea Oktaviandra di Padang, Rabu.
Menurutnya saat ini siklon dahlia itu sudah musnah, meskipun begitu gelombang tinggi tiga hari ke depan masih berpotensi terjadi dengan ketinggian dua sampai tiga meter terjadi di wilayah Samudra Hindia Barat Perairan Kepulauan Mentawai, perairan Enggano-Bengkulu, dan Samudra Hindia Barat Bengkulu.
Ia menyebutkan ketinggian gelombang laut di perairan Kepualauan Mentawai-Padang mencapai 0,2 hingga dua meter, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai 1,5 hingga 2,5 meter.
Kemudian Samudra Hindia Barat Bengkulu 1,5 sampai 2,5 meter dan perairan Bengkulu 0,75 hingga dua meter.
"Gelombang maksimum berpotensi terjadi dua kali lipat dari perkiraan tersebut," ujarnya.
Kemudian untuk kecepatan angin berkisar antara dua hingga 15 knot dari arah barat laut ke utara di Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai.
Di perairan tersebut, lanjutnya gelombang tinggi juga berpotensi diiringi dengan berawan dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Untuk itu ia mengingatkan kepada nelayan dan transportasi laut untuk berhati-hati ketika melaut karena sewaktu-waktu gelombang tinggi dan angin dapat berubah-ubah.
Sementara untuk di daratan, BMKG Ketaping Padangpariaman menyatakan potensi hujan masih terjadi tiga hari ke depan di beberapa wilayah Sumbar.
Kepala Seksi Observasi BMKG Ketaping Padangpariaman, Budi Samiadji menjelaskan masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat dapat disertai petir dan kilat pada malam-dini hari, di wilayah Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Bukittinggi, Padang panjang, Tanah datar, Sijunjung, Sawahlunto, Solok, Kabupaten Solok, Dharmasraya, dan Solok Selatan. (*)
Berita Terkait
Basarnas Padang selamatkan tujuh pemancing usai diterjang badai
Senin, 6 Mei 2024 5:19 Wib
BMKG dorong pakar kebumian kaji potensi gempa bumi di Laut Jawa
Minggu, 24 Maret 2024 9:11 Wib
Imigran etnis Rohingya terdampar di tengah laut
Kamis, 21 Maret 2024 13:46 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 9:02 Wib
Jasa penjualan air laut
Rabu, 31 Januari 2024 14:59 Wib
Penenggelaman kapal Angkatan Laut untuk mendukung konservasi
Jumat, 26 Januari 2024 11:52 Wib
Gubernur minta Sumbar majukan budi daya lobster laut
Kamis, 25 Januari 2024 15:34 Wib
BMKG: Gempa M5,9 guncang wilayah Laut Banda, tidak berpotensi tsunami
Rabu, 24 Januari 2024 9:14 Wib