Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi meminta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat untuk memaksimalkan potensi perairan laut guna meningkatkan pendapatan nelayan melalui usaha budi daya lobster.
"Lobster merupakan salah satu komoditas ekspor yang laku di pasaran. Selama ini, ekspor lobster dari Sumbar adalah hasil tangkapan nelayan. Ke depan perlu dikembangkan budi daya lobster sehingga nelayan memiliki usaha sampingan selain melaut," katanya di Padang, Kamis.
Ia mengatakan pemerintah perlu mengambil peran untuk membantu meningkatkan pendapatan nelayan, terutama nelayan kecil, agar bisa lebih sejahtera sekaligus mengurangi angka kemiskinan.
"Saat ini Nilai Tukar Nelayan (NTN) Sumbar masih di bawah nasional. Karena itu kita harus memikirkan bagaimana program pemerintah bisa mendukung sehingga NTN nelayan bisa naik," katanya.
Data BPS pada 2023, NTN Sumbar baru mencapai angka 95. Artinya pendapatan nelayan belum bisa sepenuhnya memenuhi semua kebutuhannya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Reti Wafda menyebut pihaknya sudah mulai merintis upaya pengembangan budi daya lobster sejak 2023 dengan pemijahan 20 ribu benih lobster (BL) di UPTD Balai Perikanan Budidaya Air Laut dan Payau (BPBALP) Teluk Buo, Padang.
Jenis lobster yang akan dikembangkan yaitu lobster mutiara (panulirus ornatus), dan lobster pasir (panulirus homarus).
"Benih lobster itu kita besarkan hingga ukuran jangkrik di UTD BPBALP, kemudian kita salurkan pada kelompok nelayan budi daya sebagai bantuan pada awal 2024 ini," katanya.
Ia menyebut pemerintah memberikan bantuan bibit lobster seukuran jangkrik karena benih lobster rentan mati jika langsung diberikan pada kelompok nelayan. Dengan bibit seukuran jangkrik, peluang hidupnya lebih tinggi.
Reti menyebut ada tiga daerah yang dinilai cocok untuk pengembangan lobster laut di Sumbar yaitu Pesisir Selatan, Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Saat ini ada enam kelompok yang dinilai memenuhi syarat untuk pengembangan budi daya lobster laut itu masing-masing tiga di Pesisir Selatan, tiga di Mentawai. Kota Padang juga tengah dijajaki," ujarnya.
Menurutnya, lobster laut merupakan salah satu komoditas ekspor yang cukup potensial dari Sumbar. Pada 2023, nilai ekspor lobster asal Sumbar mencapai Rp12,063 miliar.*
Berita Terkait
Pemkot Pariaman catat PAD parkir Libur Lebaran Rp51,6 juta
Sabtu, 27 April 2024 18:30 Wib
Pariaman wacanakan tampilkan hiburan di empat objek wisata berbayar saat lebaran
Sabtu, 27 April 2024 18:28 Wib
42 peserta ikuti evaluasi existing pembentukan Panwaslu Kecamatan di Agam
Sabtu, 27 April 2024 15:03 Wib
16 club Sumbar ikuti turnamen SR Cup II 2024
Sabtu, 27 April 2024 13:02 Wib
Polres Agam rekayasa lalulintas sistem buka tutup jalan provinsi Lubuk Basung-Bukittinggi
Sabtu, 27 April 2024 13:00 Wib
Kepala Pengadilan Tinggi Padang resmikan lapangan badminton Pengadilan Negeri Batusangkar
Jumat, 26 April 2024 19:36 Wib
Kemenkeu catat penerimaan pajak di Sumbar capai Rp1,19 triliun
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
Pemkot Padang perkuat fase prabencana untuk minimalisasi korban
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib