Cabai Merah Masih Jadi Penyumbang Inflasi di Padang

id Cabai

Cabai Merah Masih Jadi Penyumbang Inflasi di Padang

Pedagang menata cabai merah dagangannya di salah satu pasar di Jakarta. ( ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mengungkapkan cabai merah masih menjadi komoditas penyumbang inflasi di Kota Padang pada November 2017 dengan kontribusi mencapai 0,32 persen.

"Pada November 2017 terjadi inflasi di Padang sebesar 0,48 persen dipicu oleh kenaikan dua komoditas penyumbang terbesar yaitu cabai merah dan telur ayam ras," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Senin (4/12).

Menurut dia selain cabai merah dan telur ayam ras komoditas lain yang mengalami kenaikan harga pada November daging ayam ras, mobil, jengkol, upah pembantu rumah tangga, jeruk, teri dan kangkung.

Akan tetapi pada November sejumlah komoditas mengalami penurunan harga sehingga menyumban deflasi antara lain kentang, bawang merah, beras, daging sapi, tongkol, tomat sayur, apel, sawi putih, bawang putih dan sawi hijau.

Ia mengatakan dari 23 kota di Sumatera seluruh kota mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di kota Sibolga sebesar 1,11 persen dan yang terendah di Kota Tanjung Pinang 0,04 persen.

Sementara Padang menduduki peringkat kedelapan dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan urutan ke-12 secara nasional, kata dia.

Sebelumnya Gubernur Sumatera BaratIrwan Prayitno meminta bupati dan wali kota meniru apa yang dilakukan pemerintak Kota Padang dalam mengendalikan harga cabai melalui program penanaman sejuta cabai.

"Program sejuta cabai di Padang perlu diterapkan di daerah lain, masyarakat diberi bibit cabai kemudian ditanam di polybag, ketika sudah masak tinggal petik sehingga tidak perlu membeli, kata Irwan.

Menurutnya cabai merupakan salah satu penyumbang inflasi di Sumbar karena masyarakat tidak bisa makan tanpa cabai sehingga harga mahal.

"Kota Padang bagus, mereka siapkan bibit cabai dibagikan gratis kepada warga untuk ditanam di pekarangan, menanamnya juga tidak susah, cukup disiram saja," katanya.

"Saya minta kepala daerah di Sumbar dan Dinas Pertanian coba laksanakan program ini, semua rumah diberi bibit cabai untuk ditanam," kata dia. (*)