New York, (Antara Sumbar) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah data ekonomi utama yang keluar dari negara tersebut negatif.
Pesanan baru untuk barang-barang tahan lama manufaktur AS pada Oktober turun 2,8 miliar dolar AS atau 1,2 persen menjadi 236,0 miliar dolar AS, gagal memenuhi proyeksi pasar sebesar 0,4 persen, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Rabu (22/11).
Sementara itu, investor juga memilah-milah risalah pertemuan Federal Reserve pada September yang baru dirilis, yang menunjukkan bahwa bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga satu kali lagi tahun ini jika ekonomi terus ekspansi moderat.
Risalah tersebut juga menunjukkan bahwa inflasi rendah tahun ini telah menarik perhatian para pejabat Fed.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,66 persen menjadi 93,330 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1817 dolar AS dari 1,1745 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,3311 dolar AS dari 1,3244 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7608 dolar AS dari 0,7581 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,26 yen Jepang, lebih rendah dari 112,38 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga melemah menjadi 0,9820 franc Swiss dari 0,9915 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2714 dolar Kanada dari 1,2780 dolar Kanada. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam turun jadi Rp1,313 juta per gram
Sabtu, 4 Mei 2024 12:13 Wib
Rupiah pada Jumat pagi menguat jadi Rp16.077 per dolar AS
Jumat, 3 Mei 2024 9:41 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,318 juta per gram
Jumat, 3 Mei 2024 9:01 Wib
Harga emas Antam meroket jadi Rp1,327 juta per gram
Kamis, 2 Mei 2024 9:29 Wib
Rupiah pada Kamis menguat jadi Rp16.225 per dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 9:29 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,310 juta per gram
Rabu, 1 Mei 2024 11:25 Wib
Pengadilan jatuhkan hukuman seumur hidup bagi pengedar ganja di Pariaman
Selasa, 30 April 2024 19:07 Wib
BI ungkap tiga sektor asal Sumbar potensial kuasai pasar global
Senin, 29 April 2024 19:46 Wib