New York, (Antara Sumbar) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor menunggu data ekonomi penting yang akan keluar selama pekan ini.
Kekhawatiran bahwa pemotongan pajak perusahaan AS bisa tertunda sampai 2019, telah membuat greenback turun akhir-akhir ini, namun dolar berada di posisi yang kuat pada Senin (13/11) menjelang data ekonomi utama, seperti inflasi dan klaim pengangguran.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,11 persen menjadi 94,496 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1668 dolar AS dari 1,1660 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3116 dolar AS dari 1,3200 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7625 dolar AS dari 0,7659 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,62 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,56 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9961 franc Swiss dari 0,9962 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,2728 dolar Kanada dari 1,2686 dolar Kanada. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam meroket jadi Rp1,327 juta per gram
Kamis, 2 Mei 2024 9:29 Wib
Rupiah pada Kamis menguat jadi Rp16.225 per dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 9:29 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,310 juta per gram
Rabu, 1 Mei 2024 11:25 Wib
Pengadilan jatuhkan hukuman seumur hidup bagi pengedar ganja di Pariaman
Selasa, 30 April 2024 19:07 Wib
BI ungkap tiga sektor asal Sumbar potensial kuasai pasar global
Senin, 29 April 2024 19:46 Wib
BI sebut KDEKS upaya Sumbar akselerasi pertumbuhan ekonomi syariah
Senin, 29 April 2024 19:02 Wib
Sumbar kuatkan literasi ekonomi syariah bagi anak didik
Senin, 29 April 2024 19:01 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,325 juta per gram
Senin, 29 April 2024 10:15 Wib