Painan, (Antara Sumbar) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0311/Pesisir Selatan, Sumatera Barat, memastikan gabah milik petani di daerah itu terjual diatas harga pembelian pemerintah (HPP) dengan cara terjun langsung ke lapangan.
"Jajaran Kodim memantau semua titik di Pesisir Selatan untuk memastikan Gabah Kering Panen (GKP) dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen dijual dengan harga minimal Rp3.700 per kilogram ditingkat petani sesuai dengan HPP," kata Perwira Seksi Intelijen (Pasi Intel) Kodim 0311/Pesisir Selatan, Kapten Infanteri Hermansyah di Painan, Senin (6/11).
Jika ditemukan gabah dijual dibawah HPP, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik Sumatera Barat, agar bisa menyerap gabah itu.
Kendati demikian, hingga saat ini pada daerah setempat harga gabah yang dijual petani ke pedagang pengumpul berada pada kisaran Rp5.000 sampai Rp7.000 per kilogram, kendati demikian pemantauan tetap dilakukan.
Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Jumsu Trisno menyebutkan di daerah itu terdapat sawah seluas 30.710 hektare.
Dari sawah seluas itu, pihaknya menargetkan bisa memproduksi padi sebanyak 320 ribu ton pada 2017.
"Untuk mewujudkannya kami mendorong petani bercocok tanam lebih maksimal dari setahun biasanya hanya dua kali menjadi 2,5 kali per tahun," tambah Jonsu.
Sementara itu, seorang petani di Kecamatan IV Jurai, Midis (53) menyebutkan pada musim panen kali ini petani mendapatkan untung lebih banyak jika dibandingkan musim panen sebelumnya.
Hal tersebut, selain sedikitnya serangan hama seperti wereng dan tikus, petani juga telah memanfaatkan mesin pemanen padi, sehingga ongkos panen menjadi lebih sedikit.
Biasanya pada setiap musim panen ia harus memperkerjakan 15 orang untuk memanen padinya dengan gaji per hari Rp100 ribu ditambah makan siang, rokok hingga makanan ringan untuk pekerja.
Namun dengan memanen padi menggunakan mesin ia hanya perlu mengeluarkan uang Rp35 ribu per karung gabah yang panen ditambah makan, rokok dan makanan ringan untuk tiga orang pekerja saja.
"Ongkos panen menggunakan mesin lebih murah bahkan bisa kurang 50 persen dari ongkos menggunakan tenaga manusia," lanjutnya. (*)
Berita Terkait
Distan Agam: 38,50 hektare padi rusak dampak banjir lahar dingin
Minggu, 7 April 2024 14:44 Wib
Perantau Agam kembangkan padi organik diatas lahan tiga hektare
Minggu, 31 Maret 2024 16:34 Wib
Pemkab Solok lakukan penambahan area tanam padi melalui pompanisasi
Minggu, 31 Maret 2024 13:08 Wib
Program bajak sawah gratis Tanah Datar sasar 4.400 hektare pada 2024
Selasa, 27 Februari 2024 10:35 Wib
Kota Solok sediakan 400 kg benih pokok padi varietas 'anak daro'
Jumat, 23 Februari 2024 16:26 Wib
Pemkab Pasaman Barat targetkan 109.842 ton padi selama 2024
Kamis, 22 Februari 2024 14:45 Wib
Realisasi produksi padi di Agam berkurang 82.673,6 ton pada 2023
Senin, 5 Februari 2024 17:50 Wib
Santri Pondok PADI Lubuk Basung Agam ikuti mukhayyam
Rabu, 31 Januari 2024 6:44 Wib