Jakarta, (Antara Sumbar) - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai kelompok seperti Saracen yang dikenal sebagai penebar kebencian dan hoax sangat berbahaya dan berimplikasi buruk bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
"Dalam langgam politik digital, Saracen adalah kejahatan serius maha berbahaya. Bisa berpotensi destruktif dan berimplikasi buruk bagi persatuan dan kesatuan bangsa karena punya kans memantik api konflik horizontal," kata Pangi di Jakarta, Rabu.
Pangi menuturkan modus kejahatan dengan menyebarkan, memproduksi ujaran kebencian dan hoax jelas hukumnya haram. Cara kerja sindikat kelompok seperti ini menurut dia, sangat terkonsolidasi, terstruktur, masif dan sistematis.
"Baik hoax dan hate speech yang digunakan sebagai komoditas politik untuk menggembosi elektabilitas lawan dalam setiap eksplanasi empiris kontestasi politik seperti di pilkada maupun pilpres, sangat tidak dibenarkan," jelasnya.
Kasus Saracen, lanjut Pangi adalah bukti kinerja nyata dan keseriusan pemerintah dalam membasmi ujaran kebencian di media sosial.
Meskipun agak terlambat, namun langkah pemerintah beserta Polri patut diapresiasi.
"Kita harus mendukung penuh itikad baik Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam membongkar tuntas jaringan Saracen dan kelompok penebar hate speech lainnya dan mulai menyusuri dari level hulu sampai level hilir," jelas Pangi.
Dia memandang kasus Saracen bisa menjadi pintu masuk penangkapan kelompok ujaran kebencian lainnya. Menurutnya, hukuman yang berat bagi aktor atau dalang ujaran kebencian harus disiapkan sebagai efek jera.
Selanjutnya Kapolri harus menyusuri keterikatan politik, terkait siapa saja yang pernah menggunakan jasa Saracen selama ini. Pengguna jasa Saracen juga harus ditindak tegas tanpa pandang bulu.
"Semuanya harus ditindak, disikat, karena tidak ada urusan apakah diproduksi di kelompoknya sendiri atau di kelompok pihak lain. Terbongkarnya kasus dan jaringan Saracen bisa jadi awal yang baik demi menjaga kualitas demokrasi Indonesia ke depannya, sehingga pertarungan politik elektoral berjalan secara sehat tanpa caci-maki, fitnah, bully yang sesuka hati," ujar dia. (*)
Berita Terkait
Analis politik nilai lokasi pertemuan Jokowi-Prabowo simbol kemajuan bangsa
Sabtu, 13 Juli 2019 11:56 Wib
Inilah sisi plus-minus gerakan "Rabu putih" menurut analis politik
Selasa, 9 April 2019 11:13 Wib
Ada upaya membenturkan Bangsa Indonesia
Senin, 4 Maret 2019 19:36 Wib
Analis politik: kampanye pilpres masih dangkal gagasan
Kamis, 15 November 2018 9:00 Wib
Analis politik nilai Yusril coba buka kebuntuan PBB hadapi Pemilu 2019
Rabu, 14 November 2018 9:48 Wib
Kata pengamat Jusuf Kalla akan jadi "penentu" dalam pilpres
Selasa, 3 Juli 2018 19:42 Wib
Konstelasi pilpres 2019 bisa berubah pascapilkada serentak, kata pengamat
Jumat, 29 Juni 2018 10:02 Wib
Pengamat sarankan larangan mantan napi korupsi "nyaleg" diserahkan ke parpol
Sabtu, 2 Juni 2018 11:06 Wib