Pedagang Jembatan Layang Kelok Sembilan Diminta Pindah

id kelok sembilan

Pedagang Jembatan Layang Kelok Sembilan Diminta Pindah

Fly Over Kelok Sembilan, Limapuluh Kota, Sumbar. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengimbau pedagang berjualan di atas jembatan layang (fly over) (layang) Kelok Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota untuk memindahkan aktivitasnya ke lokasi peristirahatan yang tersedia di kawasan itu.

"Kita berikan waktu hingga akhir Ramadhan bagi pedagang untuk pindah. Kalau tidak juga, kemungkinan kita tertibkan," kata Kepala Dinas Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Sumbar Zul Aliman di Padang, Minggu.

Menurutnya aktivitas pedagang kaki lima di jembatan Kelok Sembilan tersebut sudah meresahkan dan membahayakan, karena memancing pengunjung untuk berhenti di badan jembatan dan memberikan beban tetap pada jembatan.

Hal itu bisa menyebabkan kerusakan pada jembatan, karena konstruksi jembatan tersebut adalah untuk menahan beban berat yang sifatnya beban insidentil, bukan beban tetap.

"Ini juga bisa membahayakan pedagang dan masyarakat yang berhenti di jembatan itu," katanya.

Zul Aliman mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dan instansi terkait untuk menertibkan pedagang tersebut.

"Diberikan surat peringatan dulu. Mudah-mudahan mereka mengerti dan tidak perlu tindakan penertiban," ujarnya.

Ia mengatakan agar pedagang bersedia pindah, pihaknya akan melakukan survei terhadap kelayakan lokasi peristirahatan yang tersedia. Kalau masih ada kekurangan akan dikomunikasikan pada instansi terkait.

Data sementara, menurutnya ada 160 orang pedagang yang berjualan di jembatan layang Kelok Sembilan itu.

Jembatan layang Kelok Sembilan merupakan salah satu jembatan karya anak bangsa yang dibangun untuk mengatasi kemacetan yang terjadi jalan lintas Sumbar-Riau.

Konstruksinya yang elok dipandang membuat lokasi itu menjadi salah satu destinasi wisata baru di Sumbar hingga banyak pengendara untuk berhenti menikmati keindahan bangunan jembatan yang menonjol di tengah kerimbunan hutan itu.

Hal itu memancing munculnya pedagang kaki lima yang jumlahnya makin banyak dan dinilai mulai meresahkan, katanya. (*)