Padang Deflasi 0,31 Persen April 2017

id Padang, Deflasi, BPS

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat mencatat Kota Padang mengalami deflasi 0,31 persen pada April 2017 disebabkan penurunan harga kelompok bahan makanan dan biaya pendidikan.

"Deflasi disebabkan penurunan indeks pada kelompok bahan makanan, yaitu cabai merah, ayam ras serta peralatan pendidikan berupa buku tulis dan pensil," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi, di Padang, Selasa.

Ia menyebutkan, di Padang pada April 2017 komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain cabai merah, daging ayam ras, kangkung, bayam, telur ayam ras, bawang merah, buncis, cabai rawit, cabai hijau, dan lainnya.

Namun beberapa komoditas tetap mengalami kenaikan harga di Padang, antara lain tarif listrik, petai, emas, angkutan udara, tarif pulsa ponsel, tomat, nila, bensin, jasa pembuangan sampah, dan lainnya.

Sebanyak 23 kota di Sumatera pada April 2017, ada 10 kota mengalami inflasi dan yang tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen, dan terendah di Tembilahan 0,02 persen.

Kemudian, 13 kota mengalami deflasi, tertinggi di Kota Lhokseumawe 0,68 persen serta terendah di Palembang 0,08 persen. Sedangkan Padang menduduki posisi ke-4 dari seluruh kota yang mengalami deflasi.

Sukardi menjelaskan deflasi adalah suatu keadaan harga-harga secara umum turun dan nilai uang bertambah.

Inflasi adalah keadaan yang terjadi akibat jumlah uang yang beredar di masyarakat terlalu banyak, dan deflasi terjadi karena kurang jumlah uang yang beredar, kata dia.

Berdasarkan pantau harga komoditas cabai merah di Pasar Raya Padang, sejak dua minggu terakhir bertahan pada kisaran Rp24.000 per kilogram, setelah sebelumnya sempat naik Rp35.000/kg karena pasokan melimpah.

Pedagang cabai di Pasar Raya Padang, Wendy memperkirakan kondisi stabil harga tersebut disebabkan produksi di Jawa dan Medan membaik, setelah sebelumnya dilanda cuaca ekstrem mengakibatkan produksi cabai merah berkurang.

Kementerian Perdagangan memastikan stok bahan pangan di Sumatera Barat mencukupi terutama sembilan bahan pokok, dan berharap menjelang Ramadan dan Lebaran 2017 harga tetap terkendali.

"Setelah melakukan tinjauan ke Pasar Raya Padang dan sejumlah distributor dipastikan stok cukup menghadapi Ramadan dan Lebaran," kata Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Perdagangan Suhanto, saat sidak ke Pasar Raya Padang pada 13 April 2017.

Menurut Susanto, pihaknya berupaya melakukan antisipasi sejak dini potensi kenaikan bahan pangan dengan mengindentifikasi ketersediaan stok.

"Kami juga sudah meminta instansi terkait di Sumbar seperti Dinas Perdagangan meningkatkan fungsi pengawasan atas barang yang beredar di masyarakat," katanya pula. (*)