Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat mulai merintis kelurahan yang terdiri atas masyarakat yang memahami dan memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana alam atau "Cerdas Bencana" pada tahun ini.
"Setelah Keluarga Cerdas Bencana, Sekolah Cerdas Bencana kini akan dirintis Kelurahan Cerdas Bencana," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang, Edi Hasymi, di Padang, Kamis.
Dia menyebutkan konsepnya sama dengan keluarga dan sekolah yakni menjadikan sebuah kelurahan sebagai percontohan dalam mitigasi atau persiapan menghadapi bencana termasuk upaya kreatif dan inovatif dalam menanggulanginya.
Konsep Kelurahan Cerdas Bencana ini akan tercakup Keluarga dan Sekolah Cerdas Bencana, dimana sebagian besar warganya memahami baik pengetahuan atau praktek dalam penanggulangan bencana.
Nantinya kata dia, warga bisa memprediksi saat terjadi tanda-tanda bencana seperti hujan lebat mengakibatkan longsor dan banjir, atau badai akibatkan menumbangkan pohon dan sebagainya.
Dengan begitu akan mudah merencanakan dan menyiapkan mitigasi menghadapi kemungkinan terburuk.
"Upaya ini tidak mudah mengingat di Padang dari penduduk lebih 1 juta jiwa baru 30 persen yang memahami tentang kebencanaan," ujar dia.
Salah satu yang giat dilakukan yakni menyosialisasikan program tersebut baik melalui pengadaan kegiatan hingga langsung turun ke rumah warga.
Dalam hal ini pihaknya mengapresiasi adanya bantuan dari sejumlah LSM, organisasi pemuda, dan instansi lainnya.
Dia berharap upaya ini bisa mengaplikasikan beberapa fasilitas dan pengetahuan tentang kebencanaan yang telah disiapkan pemerintah.
Sejauh ini pihaknya telah membuat zona aman tsunami, shelter evakuasi bencana hingga satgas bencana.
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat di Lubuk Kilangan Nenden berharap satgas khusus yang dibentuk oleh pemerintah dalam penanggulangan bencana dapat melaksanakan tugas sesuai pokok dan fungsinya.
Termasuk program kebencanaan yang dicetuskan harus direncanakan secara matang khususnya dalam mengejar sasaran sosialiasi secara tepat.
"Pekerjaan ini tidak mudah butuh pengorbanan dan kesabaran," katanya yang juga anggota PKK tersebut. (*)