Jakarta, (Antara Sumbar) - Presiden Joko Widodo menyatakan setuju dengan usulan agar setiap peringatan Hari Musik 9 Maret, dalam sehari penuh, lembaga penyiaran, tempat hiburan, kafe dan lainnya menyiarkan lagu-lagu nasional.
"Saya setuju agar pada Hari Musik Nasional, full dari pagi hingga tengah malam itu, radio, televisi, departemen, kafe dan lainnya menyiarkan lagu nasional," kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara menyatakan hal itu ketika membuka Musyawarah Nasional VII Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dan Peringatan Hari Musik Nasional Tahun 2017 di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Presiden menyatakan belum tahu apakah pengaturan hal itu akan melalui penetapan Keputusan Presiden atau lainnya.
"Tidak tau lewat Keppres atau apa, nanti biar diurus Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Pak Triawan Munaf," kata Presiden dalam acara yang dihadiri sekitar 200 anggota PAPPRI.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyatakan berbahagia sekali dengan hadirnya seniman musik, penyanyi mulai dari yunior hingga senior.
"Saya senang sekali mendengarkan, tapi tidak bisa menyanyi, 50 menit setiap pagi dan malam pasti saya dengarkan musik di mobil dari Jakarta ke Bogor dan sebaliknya," tuturnya.
Presiden mengaku "fresh" dengan mendengarkan musik. "Setiap hari yang masuk ke saya politik dan ekonomi, begitu ketemu musik langsung 'fresh' lagi," ucapnya.
Ia menyebutkan menikmati musik pada dasarnya menikmati cerita, cerita lingkungan, cinta, kesulitan dan lainnya yang bisa membuat orang lebih optimistis.
"Dan dengan musik kita bisa merayakan saat berbahagia dan pelipur lara saat sedih," katanya.
Menurut dia, melalui musik kebenaran bisa disampaikan secara apa adanya. Musik juga bisa menembus kelas sosial. "Saya sekrang baru seneng-senengnya musik dangdut karena bisa berinteraksi sangat baik dengan rakyat kita," ujarnya.
Presiden juga menyampaikan keinginannya musik Indonesia agar mendominasi semua tempat, ruang, kalangan di Tanah Air, bukan dari barat atau negara lain.
"Ini yang terus kita upayakan agar musik kita menjadi tuan rumah di rumah sendiri," katanya.
Dalam kesempatan itu Presiden meminta sejumlah artis penyanyi maju depan untuk menjawab kuis dan meminta mereka menyanyi.
Sejumlah artis yang diminta maju ke depan antara lain Ita Purnamasari, Andre Hehanusa, penyanyi kelompok Bimbo, Titik Puspa dan Raisa.
Presiden juga mengungkapkan pengalaman K-POP di Korea yang bisa menjadi bahan pelajaran bagi Indonesia dalam pengembangan musik nasional menjadi bertaraf internasional.
"Mereka harus menyiapkan 13 tahun sebelum akhirnya bisa melakukan diplomasi budaya ke negara lain, saya kira itu ke depan kita juga harus hati-hati, jangan sampai ada penetrasi budaya luar tanpa kita bisa memagarinya," tegasnya.
Sementara itu dalam laporannya Ketua PAPPRI Tantowi Yahya dalam memohon agar lembaga penyiaran hanya memutar lagu nasional dan daerah saat Hari Musik Nasional.
"Ini merupakan perwujudan cinta pada musik karya anak bangsa untuk meningkatkan nasionalisme," imbuh Tantowi.
Munas VII PAPPRI berlangsung di Jakarta selama dua hari yaitu 9 hingga 10 Maret 2017. (*)
Berita Terkait
vaultboy & eaJ kolaborasi di lagu patah hati "everything, everywhere"
Sabtu, 4 November 2023 7:58 Wib
Taecyeon buka jumpa penggemar di Jakarta dengan lagu "Magic"
Sabtu, 21 Oktober 2023 21:09 Wib
PSSI luncurkan lagu "Bersama Garuda" untuk Tim Nasional Indonesia
Kamis, 28 September 2023 8:09 Wib
Kim Bum bawakan lagu "Boys Over Flowers" hingga "My Universe" Coldplay
Senin, 4 September 2023 7:54 Wib
Kepala Dinas Kehutanan Sumbar luncurkan tiga lagu tentang hutan
Selasa, 15 Agustus 2023 20:24 Wib
Pariaman-organisasi Minang jadwalkan lomba lagu kenang penyanyi Minang legendaris
Senin, 14 Agustus 2023 18:45 Wib
Aktor Kim Young-dae puji lagu "Hati-Hati di Jalan" Tulus
Sabtu, 13 Mei 2023 12:23 Wib
Polisi tangkap dua pelaku persekusi pemandu lagu di Pesisir Selatan
Jumat, 21 April 2023 5:50 Wib