Solok Selatan Pamerkan Mesin Penetas Telur di TTG Nasional

id muzni zakaria

Solok Selatan Pamerkan Mesin Penetas Telur  di TTG Nasional

Ilustrasi - Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria (kiri), meninjau budidaya jamur tiram di kabupaten itu.

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, memamerkan mesin penetas telur pada acara Gelar Teknologi Tepat Guna ke-18 tingkat Nasional di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Bupati Solok Selatan H Muzni Zakaria, Rabu, mengatakan teknologi tepat guna sangat diperlukan guna meningkatkan kreativitas masyarakat sehingga mendukung ekonomi kerakyatan, dimana nantinya dapat mewujudkan masyarakat yang kreatif dan Inovatif.

Ia menambahkan teknologi murah sangat tepat bagi masyarakat pedesaan dalam meningkatkan perekonomian sehingga diperlukan intervensi pemerintah daerah dalam mendorong pengembangan teknologi tepat guna tersebut.

"Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat sejalan dengan peran teknologi sebagai solusi untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Gelar Teknologi Tepat Guna ke-18 ini dibuka langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo, di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Pada kesempatan itu, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengakui hingga kini Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah persoalan, salah satunya masih ada desa tertinggal dan sangat tertinggal.

"Coba bayangkan, untuk hanya mendapatkan air minum masyarakat kita ada yang harus berjalan berjam-jam dan tinggal di tempat yang tidak layak," ucapnya.

Ia menyebutkan dari 74 ribu lebih desa se-Indonesia, 80 persen masyarakat hidup pada sektor pertanian. Karena itu, untuk mengangkat masyarakat dan desa tertinggal dan sangat tertinggal dibutuhkan peran pemerintah daerah, mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota.

"Memang ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita. Tetapi kita minta kepada provinsi dan kabupaten/kota untuk mengarahkan desa-desa untuk fokus pada sektor pertanian, pariwisata, perikanan," jelasnya.

Menurutnya, jika di fokuskan pada ketiga sektor itu maka akan ada skala prioritas yang di kerjakan oleh desa. Sehingga, jika itu berjalan pihaknya meyakini, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi yang lebih baik.

"Kita yakin kalau itu dilakukan, desa yang tadinya tertinggal akan menjadi desa mandiri," tegasnya. (*)