Padang Aro, (Antara Sumbar) - Anggota DPRD Sumatera Barat, Irwan Afriadi meminta pemerintah daerah lebih giat memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan pariwisata.
"Betapapun bagusnya sebuah objek wisata jika tidak didukung oleh SDM yang baik tidak akan memberi manfaat besar bagi peningkatan ekonomi warga setempat," kata dia di Padang Aro, Jumat.
Karena itu pemerintah harus memberikan pelatihan untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan masyarakat, terutama yang berada di sekitar objek wisata.
Kenyataannya sekarang ini SDM masyarakat di sekitar destinasi wisata belum memadai, sehingga pemerintah perlu lebih giat lagi melakukan pembinaan.
Pembinaan yang diberikan kata dia, bukan hanya bagaimana cara menyambut tamu, tetapi masyarakat juga harus bisa membuat pengunjung betah dan mau datang lagi.
Untuk Sumbar sendiri memiliki banyak destinasi wisata tetapi belum semuanya terkelola dengan baik karena SDM masyarakat di sekitarnya belum mampu menerima itu.
"Peningkatan SDM masyarakat harus diutamakan demi kemajuan pariwisata Sumbar," katanya.
Melakukan studi banding bagi masyarakat salah satu cara yang bagus dilakukan agar kelompok sadar wisata bisa melihat langsung bagaimana daerah pariwisata yang maju dan cara mempertahankannya.
Sebagai contoh katanya Provinsi Bali yang hanya menjual pantainya tetapi kunjungannya selalu tinggi setiap tahun, karena mereka sudah memiliki SDM yang memadai serta masyarakatnya sadar akan dampak positifnya.
"Kita juga harus menghidupkan kembali seni dan budaya tradisional untuk menarik minat wisatawan mancanegara," katanya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumbar memberikan bimbingan teknis Sapta Pesona kepada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Solok Selatan pada Rabu (26/10).
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Sumbar Federda mengatakan, masyarakat di daerah wisata harus bisa menerapkan makna sapta pesona dalam diri mereka sendiri.
"Makna dari sapta pesona adalah aman, tertib dan bersih, untuk wilayah wisata masyarakatnya terlebih dahulu harus bisa menerapkan dalam diri sendiri," katanya.
Sebelumnya Associations Of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Sumatera Barat, mengatakan sebanyak 80 persen kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Indonesia karen ingin melihat seni budaya dan kearifan lokal.
"Kita harus melestarikan budaya serta kearifan lokal seperti permainan anak nagari karena itu yang akan mengundang wisatawan untuk berkunjung," kata Ketua I Asita Sumbar Joni Mardianto. (*)
Berita Terkait
"Sinergi kolaborasi untuk negeri", IDI Pasbar dekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat Kinali
Sabtu, 18 Mei 2024 19:36 Wib
PT BTN serahkan bantuan Rp200 juta untuk korban bencana di Sumbar
Sabtu, 18 Mei 2024 19:34 Wib
Mentan tinjau lokasi bencana di Agam anggarkan bantuan Rp 10 miliar
Sabtu, 18 Mei 2024 17:11 Wib
Selasar duka dan doa dari Marapi
Sabtu, 18 Mei 2024 12:06 Wib
BKSDA Sumbar lepasliar kucing hutan ke habitat usai ditemukan warga Agam
Sabtu, 18 Mei 2024 11:59 Wib
Mensos pastikan posko baru aman dari jalur lahar dingin Marapi
Sabtu, 18 Mei 2024 4:52 Wib
Pemkab Pasaman kembali raih Opini WTP ke-11 kali Berturut-turut
Jumat, 17 Mei 2024 22:35 Wib
Bank Nagari salurkan bantuan Rp251 Juta untuk korban bencana Sumbar
Jumat, 17 Mei 2024 20:43 Wib