Padang, (Antara Sumbar) - Bursa Efek Indonesia (BEI) cabang Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menargetkan 5.000 investor baru yang menanamkan uangnya di pasar modal pada 2016.
"Setiap tahunnya memang diharuskan melakukan peningkatan target sebanyak 10 persen tapi berbeda tahun ini target yang harus dicapai memang lebih tinggi dari tahun-tahun biasanya, kata Eksekutif Trainer Bursa Efek cabang Padang, Chairimadola di Padang, Jumat.
Ia menambahkan walaupun mungkin target yang diberikan tidak tercapai, namun pertumbuhan investor baru di Sumbar selalu bertambah setiap tahunnya.
"Tahun ini transaksi pasar modal di Sumbar mencapai Rp200 miliar per bulan, sedangkan tahun kemarin hanya Rp150 miliar per bulan," sebutnya.
Hingga sekarang sudah tercatat total 6.500 investor di Sumbar meningkat dari tahun lalu hanya mencapai 5.800 investor.
Jika dibandingkan dengan tahun kemarin peningkatannya memang tidak terlalu besar karena tidak ada pembukaan rekening secara massal dan bersamaan dengan Rekor MURI yang diadakan di UPI YPTK seperti tahun lalu.
"Namun pada tahun ini dengan adanya amnesti pajak, peningkatan yang cukup besar juga terjadi sepanjang bulan Juni," lanjutnya.
Ia menjelaskan 2016 memang jauh lebih tinggi karena jumlah investor secara keseluruhan di Indonesia masih sedikit.
"Sehingga masing-masing daerah memang digenjot untuk memenuhi target yang tinggi, jadi walaupun target hanya tercapai setengahnya jumlah tersebut tetap banyak," tambahnya.
Ia menerangkan tahap pasar modal di Sumbar masih tahap sosialisasi, karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap dunia investasi.
"Biasanya yang mendaftar tahun ini adalah mereka yang sudah mengenal bursa efek sejak satu atau dua tahun yang lalu, tidak serta merta mereka tau dan langsung ikut, perlu sosialisasi yang panjang," kata dia.
Sebelumnya Kepala Sub Administrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Taufik mengemukakan hal senada pada sejumlah wilayah di daerah pengetahuan masyarakat tentang investasi di pasar modal masih minim.
"Minimal tahap awal kami memperkenalkan bagaimana cara mengelola dan menyimpan uang yang benar, kemudian baru dikenalkan kepada masyarakat tentang investasi di pasar modal dan risikonya," ujarnya. (*)
Berita Terkait
"Sinergi kolaborasi untuk negeri", IDI Pasbar dekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat Kinali
Sabtu, 18 Mei 2024 19:36 Wib
PT BTN serahkan bantuan Rp200 juta untuk korban bencana di Sumbar
Sabtu, 18 Mei 2024 19:34 Wib
Mentan tinjau lokasi bencana di Agam anggarkan bantuan Rp 10 miliar
Sabtu, 18 Mei 2024 17:11 Wib
Selasar duka dan doa dari Marapi
Sabtu, 18 Mei 2024 12:06 Wib
BKSDA Sumbar lepasliar kucing hutan ke habitat usai ditemukan warga Agam
Sabtu, 18 Mei 2024 11:59 Wib
Mensos pastikan posko baru aman dari jalur lahar dingin Marapi
Sabtu, 18 Mei 2024 4:52 Wib
Pemkab Pasaman kembali raih Opini WTP ke-11 kali Berturut-turut
Jumat, 17 Mei 2024 22:35 Wib
Bank Nagari salurkan bantuan Rp251 Juta untuk korban bencana Sumbar
Jumat, 17 Mei 2024 20:43 Wib