Agam (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggandeng perkumpulan jurnalis Bukittinggi Press Club (BPC) melakukan trauma healing kepada puluhan anak korban becana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumbar.
BPC memberikan ratusan mainan, alat lukis, buku pelajaran serta pendampingan psikologis berupa kuis permainan berhadiah bersama psikiater anak yang ikut dalam rombongan di tenda pengungsian layanan dukungan psikososial (LDP) Kemensos RI, Bukik Batabuah, Jumat.
"Pengalaman BPC dalam membantu warga dampak bencana berupa trauma healing pada anak-anak sangat membantu karena sebelumnya mereka suntuk, jenuh dan banyak berdiam diri di ruang pegungsian," kata Tim LDP Kemensos RI, Ike Nurmayunita.
Pendampingan psikologis dan mental anak menurutnya berdampak besar kepada anak yang terlihat kembali aktif dan bersemangat meski masih dalam status bencana.
"Dampaknya pengaruh besar, mereja kembali gembira, semangat mulai tumbuh seperti kembali ke masa sekolah, ada sekitar 35 anak yang mengungsi di posko," kata Ike.
Ia mengungkap sebelum mendapatkan layanan LDP, anak korban terdampak bencana mengalami trauma yang bahkan beberapa di antaranya direkomedasikan harus menjalani pendekatan individual psikiater.
"Anak alami trauma berat dan ringan. Mereka takut melihat air, batu dan pohon. Meski satu ruangan dengan orangtuanya di pos pengungsian, bahkan ada yang minta balik ke tenda Kemensos," kata Ike.
Sementara itu, Ketua BPC, Iwan Rakelta mengatakan pemberian trauma healing dan pembagian ratusan mainan disepakati rutin dilakukan setiap kali terjadi bencana alam di Sumbar dan memunculkan warga yang terpaksa mengungsi.
"Kami patungan dan menggalang dari hubungan mitra kerja untuk membeli mainan anak dan mengajak rekan psikiater anak. Kegiatan ini efektif dapatkan respon baik sekaligus mengatasi trauma anak," kata Iwan.
"Pendampingan yang sama juga kami lakukan di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat saat kejadian gempa pada 2022. Semoga membantu para korban bencana untuk kembali bersemangat," pungkasnya.