Pesawat Haji dari Lombok Transit di BIM

id Pesawat Haji

Padang, (Antara Sumbar) - Sejumlah pesawat udara yang mengangkut jamaah haji dari Embarkasi Lombok, Solo, Banjarmasin, Balikpapan transit di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) untuk mengisi bahan bakar.

"Kebijakan tersebut dilakukan karena transit di BIM lebih efisien bagi operasional penerbangan," kata General Manager Garuda Indonesia cabang Padang Ryanto A Winarso di Padang, Selasa.

Ia menyampaikan pesawat melakukan transit mengisi bahan bakar jenis avtur untuk kemudian melanjutkan perjalanan.

Untuk Embarkasi Padang, Garuda Indonesia menyiapkan pesawat jenis Boeing 747 seri 400 dengan daya angkut mencapai 455 penumpang," kata dia.

"Penerbangan ke Tanah Suci biasanya akan memakan waktu sekitar sembilan jam dan kami mengupayakan agar tepat waktu," ujar dia.

Ia mengatakan mengantisipasi keterlambatan untuk bagasi jamaah dimasukan beberapa jam sebelum jadwal berangkat.

Dalam proses naik dan turun penumpang karena belum ada belalai gajah untuk pesawat jenis Boeing 747 seri 400 di Bandara Internasional Minangkabau semua jamaah naik pesawat melalui tangga, kata dia.

Ia menambahkan untuk keberangkatan calon haji asal Bengkulu yang hanya melakukan transit juga telah dilakukan persiapan agar proses pemindahan dari pesawat berukuran kecil ke pesawat haji berjalan lancar dan tepat waktu.

Sementara 444 calon haji kloter I Embarkasi Padang telah mendarat di Bandara Internasional Pangeran Muhammad Bin Abdul Aziz Madinah pada Selasa pukul 10.16 waktu setempat.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Wilayah Sumbar Salman K Memed mengatakan setiba di Madinah jamaah akan melaksanakan ibadah shalat Arbain di Masjid Nabawi

Ia menyebutkan kloter pertama berasal dari kota Padang berjumlah 444 orang ditambah lima petugas haji terdiri atas satu petugas haji, satu pembimbing, satu dokter dan dua perawat.

Ia menambahkan total calon haji yang berangkat melalui Embarkasi Padang pada tahun ini berjumlah 4.946 orang terdiri atas 3.599 dari Sumbar, 1.292 dari Bengkulu serta didampingi 55 petugas haji dibagi dalam 11 kloter.

Sementara Anggota Komisi VIII DPR Asli Chaidir menyampaikan pihaknya terus mengupayakan perbaikan kualitas ibadah haji dengan menurunkan biaya namun tetap memberikan pelayanan prima.

"Pada 2015 ada penurunan biaya haji sekitar 500 dolar Amerika Serikat, tahun ini 130 dolar AS, jadi kecenderungannya turun," kata dia.

Selain itu perbaikan yang dilakukan tahun ini adalah peningkatan kualitas bus dan pemberian makan di Mekkah dua kali sehari yang sebelumnya hanya satu kali, katanya. (*)