Indeks Demokrasi Bangka Belitung Turun

id Indeks Demokrasi

Pangkalpinang, (Antara Sumbar) - Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Bangka Belitung pada 2015 tercatat sebesar 72,31 atau mengalami penurunan 3,01 poin dibanding 2014 yang mencapai 75,32.

"Meski mengalami penurunan tingkat demokrasi di Babel masih tetap berada pada kategori sedang," kata Kepala Badan Pusat Statistik Babel Darwis Sitorus, di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan, IDI merupakan indeks komposit yang disusun dari skor aspek kebebasan sipil 81,25, aspek hak-hak politik 66,95, dan aspek lembaga demokrasi sebesar 69,60.

Pada 2015 distribusi indeks pada dua aspek mengalami penurunan yang signifikan, yaitu aspek kebebasan sipil turun sebesar 8,55 poin, dan lembaga demokrasi turun 17,41 poin, sedangkan pada aspek hak-hak politik naik 10,55 poin

"Aspek kebebasan sipil masih dalam kategori baik, dan lembaga demokrasi kategori baik meskipun kedua aspek mengalami penurunan poin," ujarnya lagi.

Menurut dia, aspek hak-hak politik dan lembaga demokrasi masih terdapat kecenderungan penyampaian aspirasi dalam bentuk demonstrasi yang dilakukan dengan cara-cara kekerasan seperti merusak, memblokir, membakar dan melakukan penyegelan terhadap kantor-kantor pemerintahan.

"Fungsi dan kinerja pemerintah baik eksekutif maupun legislatif harus dievaluasi secara menyeluruh karena terdapat beberapa indikator pada kedua aspek tersebut yang perlu mendapatkan perhatian khusus," ujar dia lagi.

Ia menyebutkan, pada 2015 terdapat enam variabel yang mengalami penurunan skor, yakni kebebasan berkeyakinan 15,5 poin, kebebasan berdiskriminasi turun sebesar 0,09 poin, hak-hak memilih dan dipilih 0,64 poin, peran partai politik 2,11 poin, peran birokrasi pemerintah daerah 30,76 poin, dan variabel peran peradilan yang independen turun menjadi 50 dari sebelumnya 100.

Sedangkan variabel yang mengalami peningkatan skor yakni kebebasan berpendapat naik 5,54 poin, partisipasi politik dalam pengambilan keputusan dan pengawasan 21,46 poin dan variabel peran DPRD naik 6,79 poin.

"Hanya satu variabel yang masih tetap sama atau tidak ada pergeseran angka yaitu variabel kebebasan berkumpul dan berserikat," ujarnya pula. (*)