Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendorong masyarakat untuk menanam kakao karena komoditi itu bisa hidup pada hampir seluruh daerah di Sumbar dan harga jualnya relatif stabil.
"Komoditi ini tidak harus ditanam dalam skala perkebunan, bisa juga ditanam di pekarangan rumah sehingga semua masyarakat yang memiliki lahan bisa menanamnya," kata Kepala Dinas Perkebunan Sumbar Fajaruddin di Padang, Rabu.
Menanam beberapa batang kakao di pekarangan rumah disebutnya sudah bisa membantu perekonomian masyarakat.
Ia mengatakan hingga saat ini, sambutan masyarakat Sumbar terhadap komoditi ini sangat bagus, terbukti dari terus bertambahnya luas perkebunan kakao setiap tahun.
Luas lahan perkebunan kakao di Sumbar pada 2010 baru sekitar 101.014 hektare, meningkat drastis pada 2014 menjadi 154.129 hektare dengan produksi mencapai 88.967 ton pertahun.
"Tahun ini tercatat luas perkebunan kakao mencapai 157 ribu hektar dan masih mungkin bertambah karena lahan yang tersedia masih cukup luas untuk dikembangkan," katanya.
Untuk mendukung pengembangan perkebunan kakao di Sumbar, Dinas Perkebunan memberikan pembinaan kepada kelompok-kelompok tani terutama terkait bibit berkualitas dan proses pemeliharaan.
"Kita juga memberikan pemahaman pada petani pentingnya proses fermentasi untuk menjaga kualitas sehingga harga jual bisa tetap stabil," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya moratorium perluasan kebun sawit yang diberlakukan pemerintah, maka kakao bisa menjadi idola sektor perkebunan Sumbar disamping komoditi kopi.
Salah seorang petani kakao di Sumbar, Dodi, mengatakan salah satu persoalan yang dihadapi saat ini adalah pembusukan tampuk buah disebabkan oleh binatang penggerek batang.
"Hal ini membuat produksi turun," katanya.
Ia berharap tetap ada pembinaan dari dinas terkait untuk menghadapi persoalan yang dihadapi petani kakao.
Saat ini ada sejumlah daerah yang menjadi sentra kakao di Sumbar diantaranya Kabupaten Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Solok Selatan, Pasaman Barat, Tanah Datar dan Kabupaten Pasaman Barat. (*)
Berita Terkait
Presiden Perintahkan Pembangunan Sabodam Marapi Dimulai Tahun Ini, Gubernur Sumbar Ajukan 5 Permohonan Terkait Penanganan Bencana
Selasa, 21 Mei 2024 19:10 Wib
Presiden tegaskan segera relokasi warga di zona merah lahar dingin
Selasa, 21 Mei 2024 18:56 Wib
Pertamina jamin suplai BBM ke Sumbar tak ganggu kebutuhan daerah lain
Selasa, 21 Mei 2024 18:55 Wib
Presiden meninjau lokasi banjir bandang lahar dingin Marapi
Selasa, 21 Mei 2024 16:39 Wib
Harga cabai rawit naik
Selasa, 21 Mei 2024 16:38 Wib
Presiden berkunjung ke posko pengungsian korban banjir bandang A
Selasa, 21 Mei 2024 16:31 Wib
Presiden berkunjung ke posko pengungsian korban banjir bandang A
Selasa, 21 Mei 2024 16:28 Wib
Presiden meninjau lokasi banjir bandang lahar dingin Marapi di Agam
Selasa, 21 Mei 2024 16:10 Wib