Pengungsi Hamil Peringati Hari Ibu di Kamp Berlumpur di Yunani

id Pengungsi Hamil

Athena, (Antara/Xinhua-OANA) - Dua pengungsi hamil mengirim pesan Hari Ibu kepada dunia dari kamp sementara berlumpur, Idomeni, di perbatasan Republik Bekas Yugoslavia Macedonia (FYROM)-Yunani pada Ahad (8/5), dengan doa bagi masa depan yang lebih baik.

Menurut Medicins Sans Frontieres (MSF) Yunani, Ahin (22) dan Amin (21) --keduanya warga negara Suriah-- telah tinggal selama dua bulan di kamp itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Kamp tersebut menampung sebanyak 10.000 orang yang terdampar di Yunani setelah penutupan perbatasan di sepanjang jalur Balkan menuju Eropa Tengah pada Februari.

Dalam kondisi tragis dan kekurangan makanan, air, obat serta masalah kebersihan, di dalam tenda berlumur lumpur dan air hujan, kedua perempuan tersebut setiap hari berjuang untuk tetap kuat dan melahirkan bayi yang sehat dalam beberapa pekan ke depan.

Melalui MSF, yang mendukung mereka dan pengungsi lain di tempat penyeberangan perbatasan Idomeni, bersama organisasi lain non-pemerintah, kedua perempuan itu menyeru masyarakat dunia agar membantu pengungsi dengan membuka perbatasan dan mengizinkan mereka melanjutkan perjalanan mereka ke Eropa.

Meskipun berbagai upaya dilancarkan oleh Negara Yunani dan organisasi lain non-pemerintah, kondisi kehidupan sulit di tempat penampungan sementara di seluruh Yunani --tempat sebanyak 54.000 orang telah terdampar, demikian data statistik terkini.

"Sungguh sulit untuk hidup di Idomeni. Seorang perempuan dalam kondisi seperti saya tak bisa memperoleh makanan yang layak. Ini adalah upaya keempat saya untuk memperoleh anak. Saya sudah kehilangan tiga bayi," kata pernyataan MSF Yunani, yang mengutip keterangan Ahin. (*)