Hujan deras disertai badai yang melanda Kota Pariaman, Sumatera Barat, pada Senin (21/3) menyebabkan ratusan rumah direndam banjir sehingga warga terpaksa diungsikan.
Kondisi itu membuat Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polres Pariaman AKP Afrino Chaniago, terpanggil turun ke lapangan membantu proses evakuasi masyarakat.
Polisi berpangkat perwira tersebut tak sungkan-sungkan langsung terjun ke lapangan dengan menggunakan seragam dinas untuk membantu para korban banjir.
Meskipun sebelumnya telah mendapatkan perintah dari atasannya, ia tetap bersikukuh dan berinisiatif terjun langsung mengevakuasi para korban banjir.
"Saya tidak pernah memikirkan pangkat dan jabatan, yang terpenting adalah keselamatan masyarakat banyak," kata dia usai membantu menggendong seorang nenek lansia di daerah Kelurahan Alai Galombang, Kecamatan Pariaman Tengah.
Pada saat proses evakuasi dilakukan tinggi air telah mencapai satu setengah meter. Lokasi evakuasi yang terletak di sudut pemukiman warga membuat pihak satlantas kesulitan mengeluarkan sang nenek bersama tiga lansia lainnya dari rumah.
Rencananya evakuasi dilakukan menunggu perahu karet, namun karena curah hujan yang semakin tinggi, ia pun mengambil langkah untuk segera melakukan evakuasi seadanya dengan cara menggendong satu persatu lansia yang ada di lokasi.
"Tidak mungkin untuk menunggu bantuan perahu karet jika kondisi seperti ini keselamatan warga sangat utama," jelasnya.
Pangkat dan jabatan menurutnya bukan suatu hal yang menjadi tolak ukur bagi siapa saja dalam menjalankan tugas. Siapa pun bisa berbuat kebaikan dan menolong sesama manusia.
Ia mengaku saat evakuasi dilakukan tidak mudah, genangan air yang tinggi menyebabkan tim evakuasi kesulitan mencari jalan keluar.
Demi menyelamatkan para lansia dan anak-anak, ia tidak kehilangan akal. Dengan menggunakan perasaan dan insting polisi berpangkat perwira tersebut meniti sebuah pohon kelapa yang membentang tepat di halaman rumah korban.
"Untung saja ada pohon kelapa, jadi saya hanya menggunakan insting saja untuk menitinya," ujarnya sambil tersenyum kecil.
Aksi sosial dan kepedulian tersebut bukanlah pertama kali baginya, sebelumnya pada peristiwa banjir Kabupaten Solok pada 2014 silam ia juga terlibat langsung mengevakuasi para korban banjir dengan cara yang sama.
Tak sampai di sana, suatu ketika ia melakukan patroli keliling untuk menertibkan lalu lintas sang polisi pun menjumpai seorang Ibu-Ibu yang hendak membawa orang tuanya pergi berobat.
Melihat kondisi yang tidak memungkinkan, ia mencoba menghampiri sembari bertanya hendak pergi kemana.
Perempuan yang membawa orang tua tersebut mengaku ingin membawa orang tuanya pergi berobat ke Rumah Sakit namun dengan menggunakan kendaraan roda dua.
Melihat kondisi yang mengkhawatirkan ia pun menawarkan diri untuk membantu langsung mengantar sang nenek menuju rumah sakit terdekat.
"Polisi tidak hanya petugas di jalan raya, tapi bisa membantu siapa saja asalkan itu hal positif," cetusnya.
Didalam bekerja ia selalu memberikan penekanan kepada anggotanya untuk selalu bekerja keras, cerdas, dan ikhlas.
Sementara Kapolres Pariaman AKBP Riko Junaldy mengatakan pihaknya mengerahkan 150 personel untuk membantu korban banjir dan mengantisipasi aksi pencurian yang memanfaatkan situasi bencana alam di daerah itu.
"Personel ini akan membantu para korban banjir sekaligus berjaga di rumah korban banjir yang pergi mengungsi," kata dia.
Ratusan personel tersebut disiagakan di sejumlah titik seperti permukiman warga yang terkena banjir, pusat keramaian, gedung perkantoran, jalan raya dan di sejumlah titik lainnya.
Pihak kepolisian sendiri telah memulai evakuasi dan operasi pengamanan sejak pukul 04.00 WIB pagi.
Selain menurunkan 150 personelnya, pihak kepolisian juga menurunkan tiga unit perahu karet untuk membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir.
Ia mengimbau masyarakat setempat untuk terus mewaspadai bahaya banjir. Selain itu pihaknya juga mengingatkan warga yang meninggalkan rumah agar berhati-hati dan mengunci seluruh pintu.
Apresiasi Warga
Saat foto AKP Afrino mengevakuasi warga diunggah ke media sosial k respon positif netizen mengalir memuji ketulusannya.
"Saya berharap diantara fesbuker yang melihat foto ini ada yang menyampaikan ke Walikota Pariaman Mukhlis Rahman, atau Wakil Walikota, atau Sekda Kota Pariaman atau Kabag Humas Pemko Pariaman, tiga polisi ini layak Anda beri penghargaan, atau sekedar datang ke markas mereka dan mengulurkan tangan untuk menyalami menyampaikan terima kasih," tulis Pemimpin Redaksi Koran Metro Andalas Eko Yanche lewat akun facebooknya.
Ia menilai inilah banjir tanpa kata-kata, tanpa spanduk partai, tanpa liputan, pemotretnya telah mengunggah sebuah foto yang menggugah humanitas Tentu saja terima kasih pada mereka-mereka yang lain yang juga bekerja tanpa suara.
Bahkan pamong senior Sumbar Rusdi Lubis menilai Polisi ini benar benar melaksanakan doktrin Polri " Tekadku Pengabdian Yang Terbaik ".
Senada dengan itu warga lainnya Candra Purnama menyampaikan polisi yang patut diteladani karena budaya tolong menolong dan gotong royong sepertinya sudah erosi di negara ini.
Sementara warga lainnya Risman Thomas mengatakan inilah yang perlu ditanamkan kepada aparat, kompetensi sosial hanya sedikit tertanam pada aparat, perlu diberi acungan kepada Polisi yang terendam membantu warga korban banjir.