Jakarta, (AntaraSumbar) - Ratusan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor menggelar Shalat Istisqo guna memohon atau berdoa agar hujan segera turun dan mengajak agar rakyat bersatu untuk menangani bencana asap yang terjadi di sejumlah daerah.
Kepala Satuan Koordinator Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Alfa Isnaini usai pelaksanaan Shalat Istisqo, di Kompleks Kantor GP Ansor, Jakarta, Jumat, mengatakan pelaksanaan shalat istisqo dan doa minta hujan tersebut sebagai keprihatinan atas musibah kebakaran lahan dan hutan, yang menimbulkan bencana asap.
Ia menekankan, sebagai rakyat yang beriman, maka dalam menghadapi musibah haruslah dengan kesabaran, bersatu dan bekerja keras, serta tidak saling menyalahkan atas penanganannya.
Apalagi, kata dia, bencana asap ini juga efek dari fenomena global yang menimpa berbagai negara di belahan dunia, termasuk Indonesia, yaitu di daerah Sumatera dan Kalimantan bahkan sudah sampai ke Sulawesi dan Papua.
"Diimbau kepada seluruh anggota GP Ansor untuk turut serta mengajak masyarakat untuk menyikapi kejadian kebakaran lahan dan hutan dengan hati dan kepala dingin serta bersikap proporsional, dan jangan sampai disibukkan untuk saling menyalahkan dan mendiskreditkan pihak-pihak tertentu," kata Alfa.
Shalat istisqo diikuti ratusan anggota Banser, dipimpin oleh imam Habib Hamid Alqadri. Ansor juga menggelar shalat istisqo secara serentak di beberapa daerah seperti di Banten dan Probolinggo.
Menurut Alfa, jika ada yang bersalah, GP Ansor meminta untuk diserahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan atau pihak yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Semua pihak termasuk anggota GP Ansor dimohon untuk fokus, bekerja sama, bahu-membahu terhadap upaya-upaya penanganan bencana sesuai dengan kemampuan masing-masing yang bisa dilakukan," jelasnya.
Sehubungan dengan adanya ajakan dari pihak-pihak tertentu untuk memboikot produk yang terkait kebakaran lahan dan hutan, GP Ansor mengimbau untuk tidak terpancing dan wajib turut menghentikan boikot tersebut karena akan merugikan perekonomian nasional.
"Ajakan boikot terkait hal yang berkaitan dengan faktor kebakaran lahan dan hutan seperti memboikot sawit dan lainnya justru merupakan sikap tidak bertanggungjawab dan terkesan hanya mencari kambing hitam dalam persoalan kebakaran yang menimbulkan bencana asap," katanya.
Bahkan, tambah dia, cara boikot akan mengganggu perekonomian yang ujungnya semakin menyusahkan rakyat yang sedang terkena musibah asap.
"Sebagai orang beriman, dalam menghadapi musibah kebakaran lahan dan hutan yang saat ini masih berlangsung wajib mengambil hikmah dengan mengajak seluruh elemen bangsa agar tetap sabar, tetap bersatu, dan saling bahu-membahu," jelasnya.
Ia juga mengimbau segenap anggota GP Ansor seluruh Indonesia untuk mengajak masyarakat menyelenggarakan shalat istisqo di daerah masing-masing dengan harapan semoga Allah menurunkan rahmat-Nya, berupa hujan. (*)
Berita Terkait
BNI Berbagi, salurkan bantuan pangan ke masyarakat terdampak erupsi Gunung Marapi
Rabu, 1 Mei 2024 19:20 Wib
Sarasehan HKBN 2024, Hendri Septa Berbagi Pengalaman Tentang Upaya Pengurangan Resiko Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:13 Wib
HKBN 2024, Kota Padang Kuatkan Fase Pra Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:11 Wib
Muhadjir Effendy: Daerah harus kenali tipe bencana secara detail
Jumat, 26 April 2024 17:10 Wib
Menko: Sumbar harus jadikan mitigasi bencana program super prioritas
Jumat, 26 April 2024 15:10 Wib
BNPB siap bantu Sumbar bangun selter untuk evakuasi tsunami
Jumat, 26 April 2024 15:08 Wib
Sirine gempa dan tsunami dibunyikan dalam simulasi bencana Sumbar
Jumat, 26 April 2024 10:01 Wib
Menko PMK : Sosialisasi mitigasi bencana untuk minimalisasi korban
Jumat, 26 April 2024 9:00 Wib