Argentina Akhiri Dinasti Kirchner

id Akhiri Dinasti Kirchner

Buenos Aires, (Antara/AFP) - Rakyat Argentina pada Minggu memberikan suara mereka untuk memilih presiden berikutnya dan menentukan arah baru bagi negara Amerika Selatan itu setelah selama 12 tahun berada di bawah kepemimpinan pasangan Nestor dan Cristina Kirchner.

Penerus mereka, Gubenur Provinsi Buenos Aires Daniel Scioli, bersiap-siap untuk menang tapi mungkin akan mengurungkan bagian-bagian peninggalan mereka yang kontroversial.

Kandidat kuat berusia 58 tahun tersebut telah menjanjikan akan mempertahankan elemen-elemen inti "kirchnerisme," yaitu kepercayaan umum yang dibangun menyangkut perlindungan perdagangan, kesejahteraan sosial serta pembelaan bagi masyarakat kelas pekerja.

Namun, penggemar fanatik kegiatan perahu motor itu --ia kehilangan lengan kanannya dalam kecelakaan balapan pada 1989-- juga menyatakan tekad untuk mengubah panduan guna menarik lebih banyak investasi serta meningkatkan produktivitas. Ia juga telah merancang tim ekonomi beranggotakan pedagang-pedagang pasar bebas.

Saingan utamanya di Buenos Aires adalah Wali Kota Buenos Aires Mauricio Macri, kandidat dari kalangan masyarakat Argentina yang sudah muak dengan apa yang mereka lihat sebagai kebijakan ekonomi kejam serta politik gemar perang dinasti Kirchner.

Macri (56 tahun) menjadi sosok terkemuka sebagai pemimpin klub sepak bola paling populer di Argentina, Boca Juniors, yang mencapai serangkaian kemenangan di bawah kepemimpinannya.

Mantan sekutu Kircher, Sergio Massa, kemungkinan akan tampil sebagai pengacau. Massa jatuh bersama sang presiden dan meluncurkan sebuah partai saingan, yaitu Front Pembaruan, dua tahun lalu.

Menurut undang-undang pemilihan umum Argentina, untuk menang dalam putaran pertama, seorang kandidat harus dapat mengumpulkan 45 persen suara, atau setidaknya 40 persen dengan selisih 10 poin di atas pemenang kedua.

Nestor Kirchner mulai menjabat sebagai presiden pada 2003, yaitu setelah terjadinya krisis ekonomi parah, yang memicu masalah utang publik terbesar dalam sejarah negara itu serta menyulut kerusuhan maut di jalanan.

Akhiri Dinasti Kirchner

Ia menyerahkan kekuasaan kepada isterinya pada 2007. Banyak pihak memperkirakan keduanya akan terus memerintah, tapi Nestor meninggal karena serangan jantung pada 2010.

Cristina, yang merupakan mantan senator, mempertahankan peninggalan Nestor dan terpilih kembali sebagai presiden pada 2011. (*)