Padang, (AntaraSumbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Kelas I Padang Panjang akan merelokasi alat penyebarluasan informasi gempa dan tsunami atau WRS DVB di Kabupaten Kepulauan Mentawai, ke daerah lain.
"WRS DVB (Warning Receiver System- Digital Video Broadcast) yang terpasang di Mentawai saat ini berjumlah lima unit. Alat ini akan kita sebar ke daerah lain di Sumbar yang juga rawan gempa," kata Kepala BMKG Kelas I Padang Panjang Rahmat Triyono dihubungi dari Padang, Rabu.
Menurutnya, WRS DVB tersebut adalah sarana komunikasi yang berfungsi sebagai penerima data dari BMKG untuk kemudian disebarluaskan menggunakan melalui SMS Server ke berbagai instansi, terkait letak lokasi gempa bumi yang berpotensi tsunami agar bisa ditindaklanjuti.
Dia mengatakan, saat ini terdapat 15 WRS DVB milik BMKG yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Kota Padang, Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Agam, dan Kepulauan Mentawai.
Daerah yang rencananya akan dipasang WRS DVB itu kemungkinan Tanah Datar, Solok, dan Solok Selatan, karena tiga daerah itu berada di patahan semangka, katanya.
Menurutnya pemindahan WRS DVB merupakan upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi dan tsunami di Sumbar melalui sistem Diseminasi Informasi Gempa bumi dan Tsunami.
"Harapannya, lebih banyak masyarakat yang bisa menerima informasi kebencanaan, sehingga tidak panik ketika terjadi musibah. Selain itu, pemerintah di daerah sebagai pengambil kebijakan akan terbantu untuk menentukan sikap ketika terjadi bencana," katanya.
Idealnya menurut Rahmat, setiap kabupaten dan kota di Sumbar memiliki satu unit WRS DVB.
"Saat ini kita baru punya 15, untuk tambahannya kita akan usulkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)," katanya.
Dia mengatakan, tim dari Bapennas sudah meninjau langsung alat penyebar informasi yang telah terpasang itu pada Selasa(15/9).
"Bappenas memastikan apakah alat itu terpasang, berguna, dan terawat dengan baik. Dalam pertemuan dengan tim itu, Bappenas menyampaikan kemungkinan penambahan DVB untuk Sumbar," katanya.
Rahmat menambahkan, selain WRS DVB, sebagai upaya mengantisipasi terjadinya bencana, BMKG juga telah memasang enam serine peringatan dini gempa tsunami di wilayah pesisir Barat Sumbar.
Bappenas juga melakukan peninjauan di Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Sumbar, Rabu(16/9) bersama tim BMKG setempat.
Kunjungan tersebut disambut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara dan Satgas Pusdalops PB.
"Mereka ingin memastikan implementasi dari sistem Diseminasi Informasi Gempa bumi dan Tsunami pada instansi pemerintah atau lembaga terkait," katanya.
Dijelaskan Pagar Negara, adanya peralatan yang disediakan oleh BMKG tersebut telah berfungsi dengan baik sehingga sangat membantu Satgas Pusdalops dengan informasi yang tepat dan akurat.
"Informasi ini menjadi pertimbangan bagi kami untuk mengambil keputusan, serta diseminasi dini kepada masyarakat," katanya. (*)
Berita Terkait
PGA : 348 kali gempa hembusan terjadi di puncak gunung Ile Lewotolok
Kamis, 2 Mei 2024 9:32 Wib
BPBD ungkap tiga sumber ancaman gempa di Jakarta
Minggu, 28 April 2024 18:56 Wib
Sirine gempa dan tsunami dibunyikan dalam simulasi bencana Sumbar
Jumat, 26 April 2024 10:01 Wib
Tujuh daerah di Sumbar gelar gladi bencana gempa dan tsunami
Rabu, 24 April 2024 19:57 Wib
Getaran gempa M4,6 Pesisir Selatan terasa hingga Padang
Senin, 22 April 2024 14:06 Wib
PVMBG: Gunung Ruang alami 944 kali aktivitas kegempaan dalam sehari
Kamis, 18 April 2024 10:22 Wib
BMKG manfaatkan seluruh teknologi mitigasi tsunami erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 9:20 Wib
Pos PGA rekam 564 gempa dangkal Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 5:39 Wib