Bapedalda Imbau Masyarakat Tetap Waspadai Kabut Asap

id Waspadai Kabut Asap

Padang, (Antara) - Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Sumatera Barat, mengimbau warga tetap mewaspadai kabut asap, meskipun kualitas kabut asap mulai menurun karena hujan.

"Dengan adanya hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir, telah dapat mengurangi ketebalan kabut asap di beberapa kabupaten/kota di Sumbar, tapi tetap harus diwaspadai," kata Kepala Bapedalda Sumbar melalui Kabid Wasdal Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan, Siti Aisyah di Padang, Selasa.

Namun karena ini kabut asap kiriman yang sifatnya fluktuatif tergantung kedekatan dengan sumber asap dan arah angin, ia meminta masyarakat tidak mengurangi kewaspadaan, terutama untuk daerah yang berbatasan langsung dengan sumber asap.

Selain itu, ia juga menyarankan agar masyarakat yang berada di luar rumah untuk mengenakan masker atau penutup hidung, khususnya kepada pengendara sepeda motor di jalan raya.

"Hal tersebut untuk menghindari paparan partikulat atau debu yang berpotensi menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),"paparnya.

Sebelumnya, Bapedalda bekerjasama dengan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Sumbar sudah melakukan pengukuran kualitas udara ambient, dalam rangka pemantauan lingkungan akibat kabut asap.

"Kami melakukan pegukuran kualitas udara ambient pada dua kabupaten/kota di Sumbar, yaitu Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Padang," katanya.

Siti menjelskan, parameter yang diukur dalam penentuan kualitas udara ambient tersebut adalah sulfur dioksida, nitrogen dioksida dan PM 10, yaitu dengan membandingkan parameter tersebut dengan baku mutu.

"Dari hasil pengukuran tersebut, kualitas udara di Kabupaten Limapuluh Kota terbilang tidak sehat, sedangkan Kota Padang sedang," jelasnya.

Selain itu, katanya Bapedalda Sumbar juga melakukan pemantauan di Kabupaten Dharmasraya. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh Bapedalda Kabupaten Dharmasraya tanggal 3 sampai 5 September 2015, didapatkan kategori Ispu tidak sehat.

Kategori Indeks Standar Pencemas Udara (ISPU) tidak sehat, mengakibatkan jarak pandang turun dan terjadi pengotoran debu di mana-mana. Kategori ini berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan yang sensitif, serta bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan.

Sementara itu, sejumlah warga Kota Padang mengharapkan agar Pemerintah Daerah (Pemda) setempat memiliki alat untuk mendeteksi munculnya kabut asap.

"Padang butuh alat mendeteksi munculnya asap, sehingga memudahkan masyarakat mengantisipasi dampak yang ditimbulkannya," kata salah seorang warga, Muslim (62).

Menurutnya, dengan seringnya terjadi kebakaran hutan yang memicu kabut asap sudah seharusnya pemda menyediakan alat pendeteksi tersebut. (*)