Jakarta, (Antara) - Komjen Budi Waseso dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional untuk menyelesaikan berbagai masalah narkoba di Indonesia.
"Indonesia sedang darurat Narkoba dan kita butuh Komjen Budi Waseso," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan, di Jakarta, Jumat, saat mengumumkan nama Pejabat Tinggi Polisi yang mengalami mutasi.
Dia mengatakan, dengan ditempatkannya Budi Waseso di posisi tersebut, ia dapat lebih fokus dalam menangani persoalan narkoba dan diharapkan lebih progresif untuk memberantas peredaran barang haram tersebut.
Dia mengatakan, posisi Budi yang berganti dari Kepala Badan Reserse Kriminal menjadi Kepala BNN, secara karir meningkat karena sebagai Kepala BNN posisinya langsung berada di bawah Presiden.
"Pergeseran ini suatu hal yang biasa di tubuh Polri untuk kebutuhan organisasi," ujarnya.
Dia menambahkan pergantian posisi diperlukan untuk meningkatkan karir dan pergantian pengalaman personel.
"Kalau diganti, seseorang lebih luas pengalamannya," kata dia.
Sementara itu posisi Kabareskrim diisi oleh Komjen Pol Anang Iskandar yang sebelumnya menjabat Kepala BNN.
Serah terima jabatan akan dilakukan minggu depan.
Kamis malam (3/9) telah keluar telegram rahasia yang menyebutkan 71 nama-nama pejabat tinggi dan menengah yang mengalami mutasi.
Pemutasian itu berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: KEP/763/IX/2015 tanggal 3 September 2015 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan Di lingkungan Polri dan Surat Telegram Nomor ST/1847/IX/2015 tanggal 3 September 2015 tentang Mutasi Polri.
Perwira tinggi lain yang juga terkena mutasi antara lain Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf yang akan menjabat Gubernur Akpol dan Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo yang menjadi Wakil Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Wakabaharkam) Polri. (*)
Berita Terkait
Bulog pastikan kirim bantuan ke Yahukimo yang terdampak kelaparan
Rabu, 25 Oktober 2023 20:13 Wib
Bulog pastikan distribusi beras tak terdampak turun naiknya harga
Rabu, 15 Maret 2023 15:48 Wib
Musim panen raya, Presiden minta Bulog serap gabah petani sebanyak-banyaknya
Sabtu, 11 Maret 2023 15:35 Wib
Bulog: tak ada impor beras tahun ini
Selasa, 18 Mei 2021 12:06 Wib
Tegas, Bulog utamakan produksi beras dalam negeri sebelum impor
Senin, 15 Maret 2021 13:34 Wib
Ini alasan Bulog tidak dimasukkan dalam holding BUMN klaster pangan
Kamis, 4 Februari 2021 8:54 Wib
Pemerintah utang Rp2,61 triliun ke Bulog
Senin, 29 Juni 2020 21:18 Wib
Bulog usulkan anggaran pangan Rp19 triliun untuk ketersediaan pangan dan pengadaan cadangan beras
Kamis, 25 Juni 2020 14:30 Wib