LP3I Buka Kelas Khusus TKI di Singapura

id LP3I Buka Kelas Khusus TKI di Singapura

Surabaya, (ANTARA) - Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) membuka kelas khusus guna meningkatkan kemampuan para tenaga kerja Indonesia di Singapura. "Kami sudah dua tahun ini membuat perkumpulan di dalam sebuah kelas bagi para TKI yang bekerja di Singapura. Semoga tahun depan sudah ada lulusan dan SDM-nya semakin meningkat," ujar Presiden Direktur LP3I Pusat, Isral Nurdin, di sela pengukuhan 175 wisudawan LP3I Surabaya, Sabtu. Ia menjelaskan, setiap minggu di Singapura, tidak sedikit TKI yang memiliki waktu luang karena libur kerja. Sebagai bentuk kepedulian terhadap TKI, pihaknya membuka kelas sebagai penambah pengetahuan di bidang lain yang lebih berkualitas. "Kalau dari segi bahasa, TKI di Singapura sangat mahir. Akan tetapi, masih banyak yang belum mengerti tentang manajemen, akuntasi, dan komputer sehingga kami ajarkan mereka ilmu itu agar lebih menguasai," katanya. Setelah tidak lagi bekerja sebagai TKI, mereka diharapkan mampu mengaplikasikan ilmunya yang didapat selama di Singapura untuk bekerja di Indonesia sesuai kemampuannya. Di samping itu, lanjut dia, LP3I selama empat bulan ini menjalin kerja sama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sebagai wujud kepedulian, khususnya terhadap alumnus yang memiliki kemampuan untuk bekerja di luar negeri. "Sekarang masih dalam tahap penjajakan serta menunggu perintah selanjutnya. Yang pasti, kami akan melatih tenaga-tenaga yang siap dikirim ke luar negeri, seperti di Taiwan atau Korea Selatan," katanya. Sementara itu, Isral Nurdin juga mengukuhkan 175 wisudawan/wisudawati lulusan Tahun 2012 karena telah berhasil menempuh pendidikan profesi selama dua tahun di LP3I Surabaya. Branch Manager LP3I Surabaya Kunto Wihadi menjelaskan, dari 175 lulusan, sekitar 83 persen di antaranya sudah diterima bekerja di berbagai macam perusahaan. Di samping sebagai karyawan, tidak sedikit yang mengembangkan dunia bisnis sebagai seorang pengusaha dan membuka lapangan pekerjaan baru. "Sebagai upaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat maka pada bulan November 2012, kami telah mengajukan proposal kepada Dirjen Dikti sebagai 'Community College' sehingga lulusan LP3I bisa secara langsung melanjutkan studi ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia," kata Kunto. (*/sun)