Selain Songket, Silungkang Juga Miliki Wisata Kuliner Sate dan Sup

id Sawalunto, Silungkang, Wisata Kuliner

Sawahlunto, (Antara) - Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), selain terkenal dengan songketnya, juga memiliki potensi wisata kuliner, yakni sate dan sup berbahan daging sapi sebagai produk andalan.

Camat Silungkang, Ismunandar di Sawahlunto, Rabu, mengatakan, pedagang kuliner jenis sate dan sup daging sapi tersebut bisa ditemukan di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ruas Sumbar-Jambi, yang melintasi kecamatan itu.

"Pedagang yang merupakan masyarakat Desa Silungkang dan Muaro Kalaban itu memanfaatkan bahu jalan dan beberapa bangunan kedai milik mereka untuk berjualan kuliner tersebut," katanya.

Menurut dia, keberadaan para pedagang kuliner itu cukup diminati oleh pengguna jalan yang melintas ruas jalan tersebut. Hal itu terlihat dari ramainya pengunjung yang singgah untuk berbelanja makanan yang mereka tawarkan.

Penyebarannya pun cukup unik dan tumbuh berdasarkan kearifan lokal masyarakat itu sendiri, katanya.

"Ruas jalan dari depan kawasan Gedung Gapersil menuju kebun jeruk, Desa Silungkang, menu yang ditawarkan didominasi oleh sup dan soto," ujarnya.

Sementara dari ruas jalan gedung Gapersil menuju perbatasan Sawahlunto dengan Kabupaten Sijunjung, terkenal dengan "Sate Muaro Kalaban", sebagai andalan kulinernya.

Ia mengatakan, pihaknya terus mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan di kecamatan tersebut.

"Saat ini Kecamatan Silungkang memiliki 105 Kepala Keluarga (KK) kategori miskin, dan 245 KK dengan kategori rentan kemiskinan," katanya.

Menurut dia, dengan tumbuhnya peluang usaha berdasarkan minat itu, diharapkan mampu menopang kehidupan ekonomi masyarakat agar tidak semakin dalam terpuruk dalam kemiskinan.

"Disamping itu, KK yang rentan tertimpa kemiskinan juga bisa berkurang melalui sejumlah program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah," katanya.

Kecamatan Silungkang, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sawahlunto, menjadi zona ekonomi kota itu. (cpw7)