Lemhannas Dukung Gerakan "Ayo Makan Ikan"

id Lemhannas Dukung Gerakan "Ayo Makan Ikan"

Jakarta, (Antara) - Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia mendukung gerakan "Ayo Makan Ikan" untuk mendukung program pemerintah yang menargetkan konsumsi ikan bisa mencapai 50 kilogram per kapita pada 2019. "Sumber daya perikanan yang besar ini menjadikan sektor kelautan dan perikanan berpeluang besar dalam memberikan kontribusi dalam memenuhi total kebutuhan konsumsi protein hewani di Indonesia," kata Gubernur Lemhannas RI Budi Susilo Soepandji dalam siaran yang diterima Antara di Jakarta, Kamis. Menurut dia, kebutuhan nutrisi dan protein merupakan modal dalam pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan cerdas sehingga gerakan untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan dan olahannya perlu terus dilakukan. Senada dengan Budi, Anggota Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) 49 Widodo Sigit menilai kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan dan olahannya masih sangat rendah, padahal ikan merupakan sumber protein hewani yang harganya relatif ekonomis bila dibandingkan dengan daging. "Manfaat ikan sangat baik untuk mencukupi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia selain dari daging. Selain itu ikan juga baik untuk kecerdasan," ungkap Widodo. Pihaknya berharap agar konsumsi ikan di Indonesia bisa meningkat dari tahun ke tahun sebanding dengan besarnya potensi perikanan dan kelautan Indonesia. "Kita ingin bukan hanya produksi perikanannya saja yang cukup tinggi, tapi konsumsi ikan masyarakat Indonesia meningkat," katanya. Gerakan "Ayo Makan Ikan" diinisiasi oleh Ikatan Alumni Lemhannas RI 49 (IKAL 49) dan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Fakultas Hukum 1988 (KAGAMA FH88) bekerjasama dengan GMT Property Management. Gerakan ini telah diawali di Kantin Kendal, Jalan Kendal Nomor 1 Menteng, Jakarta (26-28 Maret), disambung di Cijantung Mall (29-31 Maret), lalu di Cantya Hotel, Jalan Sisingamangaraja Nomor 21 A, Yogyakarta (31 Maret-2 April) dan akan berakhir di Koperasi Primer Lemhannas RI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat (1-3 April 2015). Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tahun 2014 konsumsi ikan nasional hanya mencapai 38 kilogram per kapita per tahun. Sementara Malaysia sudah mencapai 70 kilogram dan Jepang 140 kilogram per kapita per tahun. (*/jno)