Bapedalda Lakukan Penilaian Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi

id Bapedalda Lakukan Penilaian Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi

Padang, (Antara) - Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Sumatera Barat (Sumbar), akan melakukan penilaian ke setiap sekolah adiwiyata yang diusulkan Kabupaten/Kota pada akhir Maret 2015, untuk mendapatkan penghargaan tingkat provinsi. "Penilaian ini merupakan tindak lanjut dari tahapan seleksi administrasi sekolah adiwiyata yang diusulkan kabupaten/kota di Sumbar," kata Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Informasi Lingkungan, Bapedalda Sumbar, Dasril di Padang, Kamis. Saat ini, imbuhnya, tim penilai tengah melakukan seleksi administrasi atau berkas sekolah yang dikirim kabupaten/kota, diperkirakan pengerjaannya tuntas akhir bulan ini, sehingga penilaian ke lapangan bisa dimulai secepatnya. "Tim penilai untuk penghargaan sekolah adiwiyata tingkat provinsi berasal dari Bapedalda, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Perguruan Tinggi, Dinas Kesehatan, Pers dan LSM," katanya. Ia mengatakan, ada empat kriteria yang dinilai pada sekolah adiwiyata tingkat provinsi, yaitu kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, kurikulum yang mengaitkan antara mata pelajaran dengan lingkungan, partisipasi sekolah dalam mengikuti kegiatan lingkungan hidup dan sarana prasarana yang ada di sekolah seperti tempat sampah pilah, alat pengomposan, apotik hidup, taman sekolah. Sementara itu, ada tiga jenjang bergengsi penghargaan untuk sekolah adiwiyata, yaitu penghargaan Sekolah Adiwiyata Provinsi, Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri. Ia melanjutkan, untuk penilaian tingkat nasional dan mandiri, juga dilakukan oleh tim provinsi, kemudian hasil penilaian provinsi akan diverifikasi oleh tim penilai dari pusat. Ia menjelaskan, sekolah adiwiyata yang ikut pada tingkat provinsi, terlebih dahulu harus lolos pada tingkat kabupaten/kota dengan passing grade atau standar nilai 64, selanjutnya untuk tingkat nasional passing grade yang harus dilewati adalah 72. Selanjutnya adiwiyata tingkat mandiri passing grade yang harus dilewati juga 72, perbedaannya pada tingkat ini sekolah harus membina minimal 10 sekolah pada daerah setempat dan sekolah binaan tersebut lolos dengan passing grade 56 pada tingkat kabupaten/kota. Pada 2014, Sumatera Barat memperoleh satu penghargaan sekolah adiwiyata mandiri yang diperoleh Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Payakumbuh, sedangkan penghargaan sekolah adiwiyata nasional berhasil diraih 25 sekolah, dan penghargaan sekolah adiwiyata provinsi diperoleh oleh 35 sekolah. "Sekolah yang telah mendapatkan penghargaan sekolah adiwiyata, diharapkan tetap komitmen menjaga prestasi yang telah diraih, tujuannya agar siswa bisa mencintai dan menjaga lingkungannya sejak dini dan di kemudian harinya," kata dia. (**/cpw8/sun)