Marciano Norman Langsung Fokus Siapkan Atlet Potensial

id Marciano Norman Langsung Fokus Siapkan Atlet Potensial

Jakarta, (Antara) - Marciano Norman fokus menyiapkan atlet potensial untuk menghadapi kejuaraan internasional mulai SEA Games hingga Asian Games 2018 setelah terpilih kembali menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia. "Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut demi kepentingan pembinaan pencapaian prestasi olahraga taekwondo nasional. Kami yakin, taekwondo Indonesia akan bisa kembali berjaya," kata Marciano Norman di Jakarta, Kamis. Selain menyiapkan atlet potensial, Marciano Norman juga bergerak cepat dalam menyusun kepengurusan PB TI periode 2015-2019 serta mencari dukungan bapak angkat yang salah satunya dengan Bank BRI. Menurut dia, partisipasi BUMN dalam pembinaan olahraga di Indonesia memang sangat dibutuhkan. Dukungan BUMN sangat menunjang peningkatan prestasi atlet nasional. Apalagi banyak kejuaraan yang akan segera dihadapi. Kejuaraan yang sudah didepan mata adalah SEA Games 2015 di Singapura. Selain itu juga ada beberaka kejuaraan internasional lainnya. PB TI juga bersiap diri menghadapi Olimpiade 2016 di Brasil serta persiapan mengadapi Asian Games 2018 di Tanah Air. "Prestasi atlet di ajang kejuaraan internasional pada periode lalu sudah cukup baik. Tapi kami ingin meningkatkan pencapaian prestasi yang lebih tinggi lagi. Makanya kita semuanya harus bekerja keras," katanya menambahkan. Demi mencapai target, PB TI akan terus meningkatkan pembinaan dan kaderisasi yang disempurnakan. Bahkan, untuk menjaring atlet potensial akan dilakukan langsung ke daerah dan selanjutnya atlet potensial akan mendapatkan gemblengan dari tim pelatih. "PBTI membuka kesempatan seluas-luasnya bagi atlet dari seluruh Indonesia yang memiliki potensi untuk berprestasi maksimal. Saya mengundang seluruh atlet taekwondo berpotensi yang akan dibina oleh pengurus baru nanti," kata Marciano menjelaskan. Meski demikian, pria yang menjabat Ketua Umum PB TI kedua kalinya ini menegaskan jika program rekrutmen atlet tersebut harus tetap berpedoman pada sistem seleksi yang ditentukan organisasi, yaitu seleksi dimulai dari tahapan yang paling bawah, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. (*/jno)