PMI: Indonesia akan Kirim Relawan ke Davao

id PMI: Indonesia akan Kirim Relawan ke Davao

Davao, Mindanao, (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Budi Atmadi Adiputro mengatakan, Indonesia akan mengirimkan relawan ke lokasi bencana topan Bopha di Davao, Mindanao, Filipina Selatan. "Awalnya, pemerintah Filipina menutup diri terhadap pengiriman bantuan relawan. Namun, setelah Indonesia mengirimkan bantuan satu juta dolar Amerika kemudian mengirimkan kembali 2.000 ton beras, pemerintah Filipina mulai membuka diri," kata Budi Atmadi Adiputro di Davao, Sabtu. Karena itu, bila pemerintah Filipina benar-benar membuka diri, Indonesia akan mengirimkan relawan tim medis dan penjernihan air. Indonesia kembali mengirimkan bantuan berupa 2.500 potong selimut, 2.500 potong terpal dan 2.000 ton beras dari Gudang Bulog Manado yang diserahkan secara simbolis oleh Menko Kesra Agung Laksono kepada Wakil Menteri Urusan Operasional Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Filipina Vilma Cabrera mewakili pemerintah Filipina pada Sabtu. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia sudah memberikan bantuan sebesar 1 juta dolar Amerika dan 40 juta ton barang kepada Pemerintah Filipina yang diserahkan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono saat melakukan latihan gabungan dengan militer Filipina. Menko Kesra Agung Laksono juga mengunjungi New Bataan, salah satu lokasi yang kerusakannya cukup parah akibat topan Bopha, menggunakan helikopter dari Davao. Sekjen PMI Budi Atmadi Adiputro yang mendampingi Menko Kesra mengatakan, para korban ditampung di sebuah stadion yang cukup besar. "Di lokasi terlihat bekas pohon kelapa rubuh. Itu menunjukkan bahwa kecepatan angin topan Bopha yang menerjang Davao cukup kencang," katanya. Delapan provinsi di wilayah Palawan dan Mindanao, Filipina dilanda bencana topan Bopha pada 4 Desember 2012 lalu. Titik topan yang berada di 70 kilometer sebelah selatan Tagbiliran City menerjang 207 kota dengan kekuatan 160 kilometer per jam. Populasi yang terkena dampak dari topan Bopha mencapai 394.778 kepala keluarga atau 1.765.710 jiwa. Data dari National Disaster Risk Reduction Management Council (NDRRMC) per 17 Desember 2012 mencatat 648 orang meninggal, 3.227 orang luka-luka dan 569 orang hilang. Sebanyak 5.526 kepala keluarga atau 27.108 jiwa saat ini dievakuasi dan ditampung di 110 penampungan darurat. Topan itu telah menyebabkan 32.606 rumah rusak berat dan 47.766 rumah rusak sedang dan ringan. Sedangkan fasilitas umum yang rusak berat antara lain 12 jembatan dan 4 jalan. Total kerugian akibat kejadian itu mencapai 413 juta dolar Amerika. (*/jno)