Pemkab Pesisir Selatan Siagakan Petugas Penanganan Bencana

id Pemkab Pesisir Selatan Siagakan Petugas Penanganan Bencana

Pemkab Pesisir Selatan Siagakan Petugas Penanganan Bencana

Painan, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menyiagakan sejumlah petugas dan peralatan penanganan bencana untuk mengantisipasi berbagai risiko bencana seiring tingginya curah hujan di kabupaten itu akhir-akhir ini. "Petugas dan peralatan bencana sudah kami siagakan di pos penanganan bencana di Painan mengingat tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Tidak hany itu, kami juga terus meningkatkan koordinasi dengan unsur terkait lain sehingga jika terjadi bencana bisa langsung ditangani, " kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan Doni Gusrizal di Painan, Sabtu. Ia mengatakan dari 15 kecamatan yang ada di kabupaten itu, semuanya rawan terjadi berbagai bentuk bencana seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, dan sebagainya. Khusus banjir, tingkat kerawanan terdapat di 12 kecamatan karena daerah itu berada di sepanjang aliran sungai besar dan kecil. Kecamatan itu seperti Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batangkapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Ranah Ampek Hulu Tapan, Basa Ampek Balai Tapan, Silaut dan Lunang. Ancaman bencana lainnya yang berpotensi terjadi pada musim hujan ini yakni tanah longsor. Bencana ini sering terjadi pada musim hujan di lima kecamatan seperti Bayang Utara, Batangkapas, Koto XI Tarusan, Sutera dan Lengayang. Sementara Wakil Bupati Pesisir Selatan Editiwarman mengimbau, warga yang tinggal di daerah kaki-kaki bukit dan sepanjang aliran sungai di kabupaten itu agar mewaspadai ancaman bencana banjir dan tanah longsor. Akibat tingginya intensitas hujan seperti saat ini sangat berpeluang terhadap terjadinya bencana alam seperti longsor dan banjir. Maka itu kewaspadaan ini perlu terus ditingkatkan sehingga tidak berisiko bagi masyarakat karena jika masih tetap berada di daerah perbukitan ketika hujan deras, sangat membahayakan bagi masyarakat itu sendiri. "Kembali kami ingatkan kepada masyarakat, jika kondisi sangat membahayakan lebih baik segera meninggalkan tempat tersebut untuk sementara demi keselamatan jiwa dan keluarga, " katanya. Pada cuaca yang tidak menentu ini, juga dapat menyebabkan bencana bagi nelayan. Angin kencang dan gelombang besar juga kerap terjadi pada musim hujan dan cuaca yang tidak menentu ini. "Maka itu jika ada tanda-tanda yang mengkhwatirkan akan datangnya angin kencang saat nelayan berada di tengah laut segera berlindung ke pulau-pulau terdekat, apabila ketika akan melalut lebih baik tunda dulu keberangkatannya, " katanya. Terkait ketersediaan bahan makanan, ia mengatakan, pemkab akan menjamin hingga musim panen berikutnya sehingga masyarakat tidak akan kehabisan stok meski pada musim hujan. (*/sun)