Istri PM Malaysia Bantu Panti Sosial Bina Grahita

id Istri PM Malaysia Bantu Panti Sosial Bina Grahita

Istri PM Malaysia Bantu Panti Sosial Bina Grahita

Datin Seri Hajjah Rosmah Mansor, istri Perdana Menteri Malaysia mengunjungi Panti Sosial Bina Grahita (PSBGHI) "Harapan Ibu" Kalumbuk Kota Padang, sekaligus menyerahkan bantuan kepada panti tersebut, Selasa. (Humas Pemkot Padang)

Padang, (Antara) - Datin Seri Hajjah Rosmah Mansor, istri Perdana Menteri Malaysia, mengunjungi Panti Sosial Bina Grahita (PSBGHI) "Harapan Ibu" Kalumbuk Kota Padang, sekaligus menyerahkan bantuan kepada panti tersebut, Selasa. Istri Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Bin Tun Abdul Razak itu menyerahkan bantuan sebesar Rp36 juta bagi PSBGHI Harapan Ibu melalui Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumbar, Abdul Gafar disaksikan disaksikan istri Gubernur Sumbar Ny. Irwan Prayitno, Wali Kota Padang H. Mahyeldi dan Istri. Datin Rosmah Mansor mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dan Pemkot Padang yang telah memberikan perhatian terhadap mereka berkebutuhan khusus. Selain menempatkan mereka pada wadah sosial yang tepat, imbuhnya, mereka juga diberikan pembinaan keterampilan, terapi bicara serta pelatihan - pelatihan lainnya. "Kita sangat simpati dengan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Sumatera Barat. Kita melihat pembinaan yang baik terhadap para tuna grahita tersebut sehingga mampu berkarya seperti yang telah ditampilkan," katanya. Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan, adanya perhatian dan kepedulian berbagai pihak terhadap mereka yang memiliki keterbatasan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penderita tunagrahita dan disabilitas lainnya dalam menjalani kehidupan mereka. "Kita yakin semua orang memiliki kelebihan - kelebihan, ketika pembinaan dilakukan maka dapat ditemukan kelebihan - kelebihan tersebut. Kita lihat, penghuni di panti ini dapat menampilkan tarian dan menyanyi dengan baik," katanya. Wali Kota menambahkan, Pemkot Padang sendiri telah mencanangkan sekolah inklusif dan Perda Disabilitas. Tujuannya, agar semua anak usia sekolah mendapat pendidikan yang sama serta warga yang memiliki keterbatasan secara fisik juga terfasilitasi, dan tidak diskriminatif. (rel/jno)