Batusangkar, (Antara Sumbar) - Kelompok Tani (keltan) Sawah Baruah Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan, Tanah Datar, Sumatera Barat, melakukan panen padi dengan sistem Jajar Legowo dengan produksi mencapai 9,6 ton/hektare.
Ketua Keltan Sawah Baruah, Reza di Nagari Sumpur, Selasa, mengatakan hasil ubinan panen padi sistem Jarwo ini sekitar 5,6 atau setara dengan 9,6 ton/hektare. Hasil ini lebih tinggi bila dibandingkan sistem konvensional yang hanya sekitar 6 ton/hektare.
Melihat hasil panen sawah percontohan yang bekerja sama dengan TNI setempat tersebut, ia akan mengajak para petani yang tergabung dalam 92 kelompok tani dengan luas sawah sekitar 912 hektare untuk menerapkan sistem Jajar Legowo karena telah terbukti hasilnya lebih menguntungkan.
"Mudah-mudahan panen ini dapat menjadi contoh petani di kelompok lain untuk mencoba menanam padi dengan sistem jajar legowo," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Daryanto Sabir mengatakan keberhasilan petani meningkatkan produksi padi ini karena memang pemerintah daerah menjadikan bidang pertanian sebagai sektor utama dalam program pembangunan.
"Bidang pertanian berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena usaha tani padi merupakan sumber pendapatan utama masyarakat di Tanah Datar. Karenanya pemerintah daerah berusaha untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani," jelasnya.
Peningkatan produksi pertanian dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas lahan dengan menciptakan dan memakai varietas padi unggul seperti varietas Bujang Merantau, kemudian menerapkan berbagai teknik tanam padi seperti Padi Salibu, Jajar Legowo dan juga memanfaatkan mesin teknologi pertanian.
Daryanto menyampaikan terima kasih atas bantuan berbagai program pertanian dari pemerintah pusat di Tanah Datar, seperti pengembangan teknik Padi Salibu, Jajar Legowo, embung pertanian, bantuan traktor roda dua, alat tanam padi, pompa air, dan alsintan lainnya.
Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Saidani menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang terus menggiatkan upaya peningkatan produktivitas pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan.
"Swasembada pangan menjadi program prioritas pemerintah untuk mencapainya, sehingga dibutuhkan partisipasi masyarakat khususnya petani melakukan teknik atau cara tanam baru maupun pemanfaatan teknologi pertanian dalam meningkatkan hasil pertanian," katanya. (*)
Berita Terkait
Distan Agam: 38,50 hektare padi rusak dampak banjir lahar dingin
Minggu, 7 April 2024 14:44 Wib
Perantau Agam kembangkan padi organik diatas lahan tiga hektare
Minggu, 31 Maret 2024 16:34 Wib
Pemkab Solok lakukan penambahan area tanam padi melalui pompanisasi
Minggu, 31 Maret 2024 13:08 Wib
Program bajak sawah gratis Tanah Datar sasar 4.400 hektare pada 2024
Selasa, 27 Februari 2024 10:35 Wib
Kota Solok sediakan 400 kg benih pokok padi varietas 'anak daro'
Jumat, 23 Februari 2024 16:26 Wib
Pemkab Pasaman Barat targetkan 109.842 ton padi selama 2024
Kamis, 22 Februari 2024 14:45 Wib
Realisasi produksi padi di Agam berkurang 82.673,6 ton pada 2023
Senin, 5 Februari 2024 17:50 Wib
Santri Pondok PADI Lubuk Basung Agam ikuti mukhayyam
Rabu, 31 Januari 2024 6:44 Wib