Lubuk Sikaping (Antara Sumbar) Pemerintah Kabupaten Pasaman memberi perhatian serius terhadap pembangunan sektor pariwisata di daerah, karena diyakini dapat menggerakan pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat.
Perhatian dituangkan sedikitnya dalam tiga isu strategis dalam kurun lima tahun mendatang sebagaimana yang dituangkan dalam buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dikutip, Kamis.
Ketiga isu strategis itu, dijelaskan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu prioritas pembangunan Indonesia dab Sumatera Barat saat ini, oleh sebab itu peningkatan kunjungan wisatawan melalui promosi dan iven-iven sangat penting untuk dilakukan.
Kedua, peningkatan pengelolaan obyek wisata baru sangat penting dilakukan guna mendukung pengembangan kepariwisataan, mengingat Kabupaten Pasaman mempunyai potensi pariwisata yang cukup besar seperti wisata sejarah, wisata alam, wisata religi dan wisata budaya.
Disamping itu, dijelaskan ada potensi wisata minat khusus yang dapat dikembangkan sehingga ketika wisatawan berkunjung ke Pasaman, bisa menikmati beragam obyek wisata yang punya keunikan tersendiri.
Selanjutnya, ketiga pengelolaan pariwisata membutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak sehingga obyek wisata punya daya tarik untuk dikunjungi. Sebab, daya tarik suatu obyek wisata tergantung pada pengelolaannya, maka untuk itu peningkatan fasilitas umum dan prasarana pendukung lainya sangat diperlukan.
Selama ini, kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah atau PDRB setempat karena pengelolaan yang belum maksimal yang disebabkan beberapa faktor meliputi, pertumbuhan sektor jasa (transportasi, penginapan, restoran dan telekomunikasi dan informasi) relatif masih rendah.
Selanjutnya pengelolaan obyek wisata belum berjalan dengan baik, hal itu dapat dilihat dari minimnya promosi, sedikit iven-iven yang dilakukan, dan belum adanya kalender pariwisata yang telah diakui nasional.
Kemudian masih sedikitnya jumlah obyek wisata di Pasaman yang dikelola, dimana baru dua obyek yang sudah mulai dikembangkan yaitu Museum Tuanku Imam Bonjol dan Equator di Bonjol, serta pemandian air panas di taman wisata alama Rimbo Panti.
Faktor lainnya, sarana prasarana pariwisata Pasaman umumnya masih relaitf kurang memadai, termasuk fasilitas umum seperti toilet, tempat ibadah dan air bersih serta ruang terbuka hijau.***
Berita Terkait
Pasaman Barat raih WTP delapan kali berturut-turut dari BPK
Selasa, 7 Mei 2024 18:10 Wib
Polres Pasaman Barat tertibkan tambang emas ilegal
Selasa, 7 Mei 2024 18:09 Wib
Demokrat Pasaman Barat terima tujuh orang bakal calon kepala daerah
Selasa, 7 Mei 2024 16:51 Wib
Produksi ikan Pasaman Barat triwulan I 2024 capai 27.773 ton
Selasa, 7 Mei 2024 16:51 Wib
Wakil Ketua MPR RI periode 1999-2004 meninggal dunia
Selasa, 7 Mei 2024 15:36 Wib
Disambangi Sabar AS, NasDem siap berkoalisi di Pilkada Pasaman 2024
Selasa, 7 Mei 2024 5:56 Wib
BPS sosialisasikan Satu Data Indonesia di Pasaman Barat
Senin, 6 Mei 2024 19:22 Wib
Kemenang Agam berikan 10 kali manasik bagi calon haji
Senin, 6 Mei 2024 15:53 Wib