Seratus Guru Solok Selatan Dilatih Manajemen Sekolah

id Pelatihan Tata Sekolah

Seratus Guru Solok Selatan Dilatih Manajemen Sekolah

Seorang fasilitator sedang memberikan arahan terhadap siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat. Selain itu ratusan guru di kabupaten itu juga mendapatkan pelatihan tata letak sekolah yang bersih dan sehat. (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Padang, (Antara Sumbar) - Sebanyak 100 guru dari tujuh sekolah tingkat SD asal Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mendapat pelatihan tentang manajemen sekolah bersih dan sehat sebagai upaya mewujudkan lingkungan pendidikan yang nyaman.

"Pelatihan kepada para guru SD itu kita lakukan dengan mengadopsi standar manajemen sekolah dari Jepang," kata Kepala bidang Investasi Sosial dan Komunikasi Japfa Foundation R Arstanti Alif melalui siaran pers yang diterima di Padang, Kamis.

Japfa Fondation merupakan yayasan korporasi milik perusahaan Japfa Comfeed.

Ketujuh sekolah asal Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, yang akan menjalani program tersebut adalah SDN 04 Timbulun, SDN 06 Durian Taruang, SDN 07 dan 18 Sungai Lambai, SDN 12, SDN 24 Pincuran Tujuah dan SDN 14 Padang Aro.

Selain itu melatih guru, Japfa juga melatih para siswa untuk menjadi duta perubahan di sekolah mereka. Dalam program itu mereka akan dibekali empat jenis pelatihan yakni duta makanan sehat, duta anak sehat, dan duta lingkungan.

Ia mengatakan keempat pelatihan ini akan menjadi dasar pengetahuan yang nantinya dikuatkan kembali selama masa pendampingan.

Selain itu pelatihan juga di desain agar menyentuh semua warga sekolah sehingga perubahan dapat terjadi secara berkesinambungan.

"Setiap jenis pelatihan yang diberikan akan diikuti oleh 42 siswa, setelah menerima pelatihan mereka akan menjadi duta perubahan sekolah," katanya.

Menurut dia pelatihan ini merupakan bagian dari program "Japfa4kids" yang merupakan investasi sosial Japfa sejak tahun 2008. Pada tahun ini program Japfa4Kids mengembangkan prinsip perubahan yang berkesinambungan dalam pelaksanaan programnya.

Melalui prinsip itu, Japfa melakukan pendekatan secara utuh dan tidak hanya dalam pendampingan tetapi juga pengukuran serta evaluasi perubahan terhadap sekolah.

"Kita akan menempatkan dua orang fasilitator selama enam bulan untuk menjadi pendamping di setiap sekolah dengan tujuan untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku bersih di lembaga pendidikan itu," katanya.

Menurut dia melalui program ini Japfa mendorong sekolah untuk membuat komite sekolah yang nantinya bertanggungjawab untuk melaksanakan program. Komite bertugas untuk memastikan perubahan di sekolah.

"Setidaknya ada dua aspek yang didorong untuk berubah yaitu terbentuknya perilaku hidup bersih dan sekolah sehat," katanya. (*)