Siap Mundur dari ASN, Doktor Hadits Daftar jadi Cawawako Padang ke Demokrat

id politikpadang

Siap Mundur dari ASN, Doktor Hadits Daftar jadi Cawawako Padang ke Demokrat

Urwatul Wusqa di kantor DPC Partai Demokrat. (Antara Sumbar/Miko Elfisha)

Padang, (Antara Sumbar) - Dosen aktif UIN Imam Bonjol Padang, Urwatul Wusqa mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Padang ke DPC Partai Demokrat setempat, Jumat.

Doktor hadits tersebut mengaku siap berhenti menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), jika lolos menjadi bakal calon dari partai berlambang mersi itu.

"Saya siap dengan konsekuensinya jika terpilih sebagai bakal calon wakil wali kota dari Partai Demokrat," kata dia.

Ia menyebutkan keinginannya maju menjadi calon wakil wali kota lahir dari keinginan untuk berkontribusi terhadap tanah kelahiran.

"Saya lahir dan besar di Lubuk Begalung, Padang. Ke depan saya ingin menerapkan falsafah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (adat bersendi agama) di sini," kata dia.

Apalagi, keinginan terjun ke dunia politik juga didukung penuh kedua orang tua, sehingga, hatinya semakin mantap untuk bertarung di Pilkada Kota Padang Juni 2018.

Sementara itu, ketua tim suksesnya, Candra mengatakan, keinginannya mendukung dosen tamatan Madinah itu bukan tanpa alasan.

"Tokoh, takah dan tageh itu ada dalam diri beliau, apalagi intelektualnya sudah tidak diragukan. Kami yakin, sosok seperti ini yang dirindukan warga Padang. Pemimpin yang paham dengan agama dan politik," ujarnya.

Ketua DPC Demokrat Kota Padang, Januardi Sumka mengatakan, segudang pengetahuan yang dimiliki Urwatul Wusqa, membuatnya menjadi tokoh yang patut diperhitungkan dalam Pilkada Padang.

Meski demikian yang bersangkutan tetap harus mengikuti seleksi sesuai mekanisme partai dan yang memutuskan nanti tetap harus melalui persetujuan DPP Demokrat.

Menurut dia, sejak dibuka pendaftaran dari Mei lalu, hingga saat ini, sudah 4 kandidat yang mendaftarkan diri untuk maju bersama Demokrat.

Setiap balon yang mendaftar, akan diseleksi oleh sembilan orang anggota Partai Demokrat yang disebut tim sembilan. (*)