Chicago, (Antara Sumbar) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun tajam sebesar 1,86 persen pada Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS dan saham-saham AS menguat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 23,1 dolar AS atau 1,86 persen, menjadi menetap di 1.219,20 dolar AS per ounce, mencapai titik terendah dalam hampir delapan minggu.
Indeks dolar AS naik 0,58 persen menjadi 96,19 pada pukul 17.34 GMT, berbalik naik atau "rebound" dari kerugian pekan lalu. Indeks tersebut merupakan ukuran dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Saat dolar AS naik, emas berjangka akan turun.
Emas berjangka selanjutnya terseret turun, karena indeks Dow Jones Industrial Average AS melonjak 129,64 poin atau 0,61 persen pada pukul 17.20 GMT.
Para analis mengatakan reli saham-saham AS pada Senin (3/7), selama sesi pertama pada Juli dan pada paruh kedua 2017, sebagian besar disebabkan oleh kinerja yang lebih baik dari saham-saham energi dan keuangan.
Kenaikan pada ekuitas biasanya membatasi permintaan investasi emas.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 53,5 sen atau 3,22 persen menjadi 16,092 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 20,30 dolar AS atau 2,19 persen menjadi ditutup pada 906,10 dolar AS per ounce. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam turun Rp11.000 jadi Rp1,343 juta per gram
Jumat, 17 Mei 2024 9:18 Wib
Harga emas Antam melonjak hingga Rp1,354 juta per gram
Kamis, 16 Mei 2024 10:22 Wib
Harga emas Antam naik ke angka Rp1,332 juta per gram
Rabu, 15 Mei 2024 9:00 Wib
Harga emas Antam tergelincir ke Rp1,324 juta per gram
Selasa, 14 Mei 2024 8:58 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,333 juta per gram
Senin, 13 Mei 2024 9:26 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,308 juta per gram
Rabu, 8 Mei 2024 9:13 Wib
Polres Pasaman Barat tertibkan tambang emas ilegal
Selasa, 7 Mei 2024 18:09 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,318 juta per gram
Selasa, 7 Mei 2024 8:57 Wib