Kapolri: 16 WNI Berdakwah Tidak Terkait ISIS

id Kapolri, Tito Karnavian, ISIS, Filipina

Kapolri: 16 WNI Berdakwah Tidak Terkait ISIS

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam jamaah tablig didata oleh tim KBRI dan Angkatan Bersenjata Filipina sebelum dievakuasi dari Marawi City, Provinsi Lanao del Sur di Pulau Mindanao, Filipina, Kamis (1/6). Tim KBRI di Manilla dan Davao City dengan bantuan otoritas keamanan Filipina mengevakuasi 10 orang WNI dari Masjid Inu Daran di Marawi City dan enam orang WNI dari Masjid Al Kuwait di kota Sultan Naga Dimaporo ke Davao City untuk selanjutnya diterbangkan ke Indonesia terkait terjadinya konflik bersenjata antara pemerintah Filipina dengan kelompok militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS di Marawi City. (ANTARA FOTO/Al Jazeera/Adiguno/WSJ/SPT/17.)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memastikan bahwa 16 WNI yang sudah dipulangkan dari Filipina ke Tanah Air tidak terlibat aksi terorisme di Filipina.

Belasan WNI tersebut sudah diperiksa oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, kata Jenderal Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

"Mereka umumnya adalah jamaah tabligh. Jadi mereka berangkat ke berbagai negara termasuk Filipina. Mereka murni hanya melaksanakan kegiatan keagamaan,"katanya.

Pihaknya telah mendata setidaknya ada 38 orang WNI lainnya di Filipina yang terlibat jaringan terorisme. Tiga puluh delapan orang tersebut diduga bergabung dengan kelompok militan Maute yang berafiliasi pada ISIS.

Sementara Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan dari 38 WNI yang terlibat jaringan terorisme di Kota Marawi, Mindanao, Filipina itu umumnya didominasi oleh pria.

"Yang terlibat terorisme ada 38 orang, terdiri atas 37 pria dan seorang perempuan," kata Irjen Setyo.

Dari jumlah tersebut, empat orang diduga telah tewas, 12 orang dideportasi ke Indonesia, dan 22 orang masih di Filipina.

Saat ini, jaringan terorisme ISIS sedang membangun basis kekuatan di Marawi, Filipina, untuk menguasai wilayah Asia Tenggara. (*)