Padang Targetkan Inseminasi Buatan 3.000 Ekor Sapi

id Inseminasi Buatan

Padang Targetkan Inseminasi Buatan 3.000 Ekor Sapi

Inseminasi Buatan (IB) atau sapi kawin suntik agar cepat bunting. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Pertanian Kota Padang, Sumatera Barat, menargetkan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik terhadap 3.000 ekor sapi betina selama 2017 guna mendukung program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab).

"Dari 3.000 ekor sapi betina itu ditargetkan kelahiran sebanyak 2.000 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian setempat Syaiful Bahri di Padang, Rabu.

Ia menyebutkan, bibit sapi berasal dari BBI Sakato, Singosari dan Lembang dengan jenis Bali.

Untuk saat ini, katanya telah terealisasi sebanyak 100 ekor sapi dengan IB yang telah melahirkan, pada Juli 2017 diperkirakan sebanyak 200 ekor sapi, begitu selanjutnya secara bertahap.

Syaiful menjelaskan banyak manfaat yang didapatkan dengan IB di antaranya adalah menghemat waktu karena peternak sapi tidak perlu lagi mencari atau membawa sapi pejantan untuk dikawinkan dengan sapi betinanya.

Kemudian dapat meningkatkan jumlah kelahiran, mencegah penyakit menular karena bibit sapi yang digunakan telah melalui pemeriksaan terlebih dahulu dan mencegah kawin sedarah, sehingga dengan itu kualitas ternak dapat terjaga dengan baik.

Sementara populasi ternak sapi di daerah itu sebanyak 21.000 ekor dengan 60 persen sapi betina.

Selain itu, pemerintah setempat juga menyediakan insentif sebesar Rp500 ribu bagi peternak yang memiliki sapi bunting usia kandungan lima bulan dengan target sebanyak 1.400 ekor sapi.

"Sekarang telah terealisasi sebanyak 400 ekor sapi peternak yang diberikan insentif," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat terutama peternak dapat melaporkan ke dinas pertanian atau melalui "hotline service" ke nomor 0821-7222-272 jika memiliki sapi bunting dengan usia kandungan lima bulan.

"Setelah itu petugas akan ke lapangan untuk melakukan pengecekan," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,1 triliun untuk meningkatkan populasi sapi melalui program Upsus Siwab 2017.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementan Drh I Ketut Diarmita mengatakan, upaya peningkatan populasi sapi melalui program Upsus Siwab bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap sapi impor, sekaligus mendukung Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Program Upsus Siwab 2017 dilaksanakan di seluruh Indonesia. Pelaksanannya dilakukan melalui strategi optimalisasi pelaksanaan inseminasi buatan di 33 provinsi. (*)