Padang Aro, (Antara Sumbar) - PT Supreme Energy Muaralabuh, Solok Selatan, Sumatera Barat, menargetkan sudah mengalirkan listrik ke PT PLN secara komersial pada Agustus 2019.
"Selambat-lambatnya 31 Desember 2019 kami sudah mengalirkan listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tetapi target kami Agustus 2019 sudah dialirkan secara komersial," kata Senior Manager of Business Relations PT Supreme Energy Ismoyo Argo di Padang Aro, Selasa.
Ia mengatakan untuk mencapai target itu pihaknya akan memulai kembali pengeboran sumur produksi.
"Tahap pertama kami akan menghasilkan 80 megawatt bersih dari target 220 megawatt," ujarnya.
Ia menyebutkan untuk mencapai 80 megawatt pihaknya akan mengebor 13 sumur lagi dan mempergunakan dua unit rig.
Rig satu, katanya sudah mulai mobilisasi peralatan dan pada akhir Mei 2017 sudah mulai pengeboran tujuh sumur.
"Rig satu akan membor tujuh sumur produksi dan bekerja selama 16 bulan termasuk mobilisasi," katanya.
Rig dua, tambahnya mobilisasi mulai Mei 2017 dan pada Juli atau Agustus sudah mulai pengeboran untuk enam sumur.
"Paket pekerjaan kami sekarang lebih banyak dibanding eksplorasi yang hanya enam sumur dengan satu rig yang digunakan," katanya.
Ia menjelaskan dengan paket pekerjaan yang lebih banyak, peluang kerja bagi masyarakat juga semakin besar.
Sementara itu salah satu kontraktor Supreme Energy yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind) belum bisa memberikan angka pasti kebutuhan tenaga kerja setiap tahapnya tetapi gambarannya sudah ada.
Penjabat Penghubung PT Rekind yang merupakan Konsorsium Sumitomo Energy Merizal mengatakan tenaga kerja yang dibutuhkan yaitu tenaga terampil 60 persen, non-terampil sekitar 30 persen atau sekitar 340 orang secara bertahap selama 25 bulan dan 10 persen tenaga semiterampil atau sekitar 75 orang.
"Keuntungan pekerjaan ini bagi masyarakat bukan hanya dari penyerapan tenaga kerja tetapi juga pemberdayaan bisnis lokal seperti katering, paket pekerjaan fasilitas sementara seperti aula dan toilet," katanya.
Sementara itu Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan PLTP saat ini masih menjadi investasi terbesar di kabupaten itu.
"Pemerintah daerah mengapresiasi keberadaan Supreme Energy yang sudah berkontribusi pada daerah maupun masyarakat walaupun belum produksi," katanya.
Terkait perekrutan tenaga kerja, ujarnya perusahaan diharapkan memperhatikan kearifan lokal. (*)
Berita Terkait
PT Medco Paparkan Eksplorasi Panas Bumi di Bonjol, Pasaman
Sabtu, 4 Mei 2024 9:15 Wib
Getaran gempa M4,6 Pesisir Selatan terasa hingga Padang
Senin, 22 April 2024 14:06 Wib
BMKG: Gempa magnitudo 6,1 di Ransiki tidak berpotensi tsunami
Selasa, 9 April 2024 8:11 Wib
Percepatan penanganan bencana gempa bumi Bawean
Selasa, 26 Maret 2024 12:26 Wib
BMKG dorong pakar kebumian kaji potensi gempa bumi di Laut Jawa
Minggu, 24 Maret 2024 9:11 Wib
BMKG sebut 2023 tahun terpanas sejak pra industrialisasi 1850
Sabtu, 23 Maret 2024 17:04 Wib
BMKG: Gempa tektonik magnitudo 6,5 di Tuban terasa hingga ke Kalsel
Jumat, 22 Maret 2024 17:03 Wib
Penjualan hasil bumi Mentawai
Senin, 12 Februari 2024 13:12 Wib