310 Kasus DBD di Sumbar Januari 2017

id Nyamuk, DBD, Sumbar

310 Kasus DBD di Sumbar Januari 2017

Nyamuk.

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat terdapat sebanyak 310 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Januari 2017 di provinsi itu.

"Itu merupakan total kasus dari seluruh kabupaten dan kota Sumbar, kecuali Kabupaten Mentawai tidak ditemukan satu kasus pun," kata Kepala Dinkes Sumbar, Merry Yuliesday di Padang, Jumat.

Ia menjelaskan jumlah kasus DBD pada Januari 2017 itu mengalami penurunan drastis dibandingkan bulan yang sama pada 2016.

Ia menyebutkan pada Januari 2016 tercatat sebanyak 836 kasus dan tujuh di antaranya meninggal dunia.

"Pada Januari 2017 tercatat 310 kasus dan tidak ada yang meninggal dunia," ujarnya.

Kemudian untuk daerah dengan jumlah kasus tertinggi pada Januari 2017, katanya, Kota Sawahlunto dengan 72 kasus.

Jumlah kasus tertinggi pada kabupaten dan kota itu juga menurun dibandingkan bulan yang sama pada 2016 sebab pada saat itu terdapat dua daerah yang mencapai 100 kasus yakni Kota Padang dan Kabupaten Dharmasraya.

Ia menjelaskan dalam rangka menekan, mengantisipasi dan menanggulangi kasus DBD di Sumbar, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar dapat menerapkan langkah-langkah dalam pencegahan DBD.

"Terutama memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar lebih peduli terhadap lingkungan," ujarnya.

Salah satunya, dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus yaitu menguras tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember air dan lain sebagainya, selanjutnya dengan menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum dan lainnya.

Dan mengubur ataupun memanfaatkan kaleng-kaleng bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Kemudian melakukan kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.

Selanjutnya menggunakan kelambu saat tidur, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Ia mengatakan, pihaknya juga telah melakukan fogging atau pengasapan, namun kenyataannya nyamuk tidak dapat diberantas hanya dengan cara seperti itu, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak sampai membunuh jentik-jentik nyamuk.

"Kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dapat mencegah kasus DBD," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Ilham Oetama Marsis mengatakan wabah DBD memang sulit diberantas, namun peluang menginfeksi masyarakat dapat diperkecil sehingga tidak menyebabkan kejadian luar biasa.

Cuaca yang terus berubah dari hujan menjadi cerah dan sebaliknya dapat membuat genangan air di tempat tidak beralaskan tanah semakin banyak, katanya.

"Media seperti ini menjadi tempat favorit nyamuk Aedes Aegypti untuk mengembangbiakkan jentik-jentik nyamuk, jadi jangan ada yang membiarkan adanya genangan air tempat tumbuhnya jentik nyamuk," katanya. (*)