Limapuluh Kota Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem

id cuaca ekstrem

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), meminta semua masyarakat setempat agar mewaspadai cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan berbagai potensi bencana, mulai tanah longsor, pohon tumbang, hingga angin puting.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Kabid) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota Rahmadinol saat dihubungi dari Payakumbuh, Selasa menyebutkan pihaknya siap siaga dengan potensi bencana akibat perubahan cuaca tersebut.

"Kondisi cuaca memang ekstrem, hujan deras yang disertai angin kencang sering kali melanda Limapuluh Kota. Ini patut diwaspadai karena dapat menimbulkan bencana angin puting beliung, tanah longsor, dan pohon tumbang," kata dia.

Ia mengimbau semua masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, apalagi bagi mereka yang bermukim di wilayah perbukitan. Selain itu juga untuk masyarakat yang yang banyak pohon-pohon di sekitar rumahnya.

Kemudian bagi pengguna jalan nasional, terutama jalur Sumbar-Riau agar waspada bencana tanah longsor, jalan terban, dan pohon tumbang dari Lubuak Bangku hingga perbatasan Kecamatan Pangkalan dengan Kabupaten Kampar.

Potensi pohon tumbang dan tanah longsor sering terjadi dari Lubuak Bangku hingga Nagari Koto Alam Kecamatan Pangkalan Koto Baru, sementara jalan terban (runtuhan) dapat terjadi dari Nagari Pangkalan hingga perbatasan Sumbar-Riau.

"Kami sudah menjalin komunikasi intensif dengan pihak kepolisian, Satker Jalan Nasional, kemudian Camat terkait peningkatan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca saat ini," ungkapnya.

Bahkan, lanjut dia, satker jalan nasional sudah menempatkan dua alat berat untuk mengantisipasi bencana sepanjang jalan Sumbar-Riau," kata dia.

Selain itu, ia juga meminta kepada pengguna jalan nasional Sumbar-Riau untuk tidak berhenti di bawah tebing di pinggir kiri kanan jalan serta batang pohon besar, apalagi saat hujan deras disertai angin kencang.

Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Iklim Sicincin, Sumbar Heron Tarigan memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda Sumbar.

Untuk itu, pihaknya menyiapkan layanan pesan seluler pemberitahuan cuaca ekstrem sebagai antisipasi bagi pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan yang diperlukan.

Layanan ini berupa pesan seluler yang dikirimkan pemantau cuaca ke server BMKG Pusat jika terjadi hujan dengan intensitas di atas 100 milimeter.

Ia mengatakan cara kerja layanan SMS tersebut ketika terjadi hujan ekstrem pada suatu wilayah maka pemantau cuaca langsung mengirim pesan ke server BMKG.

Menurut dia, jika sudah ada informasi hujan kategori ekstrem pada suatu wilayah maka pemangku kepentingan terkait dapat segera diberitahu agar mengambil langkah antisipasi.

Misalnya, pada wilayah yang rawan banjir dan longsor dengan adanya pesan tersebut maka kepala daerah beserta jajaran terkait akan waspada dan siaga sehingga korban jiwa dapat diminimalkan. (*)