Unand Dorong Mahasiswa Perluas Pengetahuan Perubahan Iklim

id Unand

Padang, (Antara Sumbar) - Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mendorong mahasiswanya melalui kegiatan seminar dan penelitian guna memperluas pengetahuan tentang mitigasi bencana dan perubahan iklim.

"Beberapa kegiatan seminar dan kuliah umum sering diadakan oleh kampus sebagai upaya mencerdaskan mahasiswa tentang dampak dan proses dari perubahan iklim," kata Wakil Rektor bidang kemahasiswaan Unand, Prof Hermansah di Padang, Kamis.

Menurutnya dengan adanya seminar yang menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman pada bidang tersebut tentu akan membuka cakrawala mahasiswa.

Mungkin saja, katanya mahasiswa tidak mengetahui tentang cuaca ekstrem yang berubah-ubah, atau banjir yang kerap melanda daerahnya dengan intensitas lebih tinggi dari sebelumnya.

Dengan seminar, kuliah umum hingga workshop penelitian pandangan yang selama ini mungkin negatif dapat diminimalisasi dengan pemahaman secara global.

"Seperti yang dilakukan mahasiswa Pertanian pada Senin (21/11) lalu yang menghadirkan Arief Yuwono sebagai pemateri seminar Perubahan Iklim dan Mitigasi Bencana," ujarnya.

Menurutnya Arief Yuwono yang merupakan staf ahli bidang energi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia telah memberikan gambaran dampak dan latar belakang tentang perubahan iklim secara global.

Selain itu karena kaitannya dengan pertanian, mahasiswa fakultas tersebut dan jurusan lainnya dapat memahami secara rinci proses dan dampaknya bagi lingkungan.

"Kegiatan ini menjadi salah satu dari puluhan bahkan ratusan upaya Unand untuk memperluas cakrawala mahasiswa tentang perubahan lingkungan tersebut," tambahnya.

Seminar terbesar yang pernah dihelat terkait perubahan iklim ini yakni kedatangan Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu yang memaparkan tentang konsep hijau dalam lingkungan, gas rumah kaca dan sebagainya.

Pasca kedatangan SBY tersebut juga telah digelar berbagai seminar di Unand yang melibatkan tokoh terkenal dengan membawa misi sama mengantisipasi perubahan lingkungan.

"Selain memperkuat di tataran perkuliahan dan penelitian, Unand konsisten membuka pemikiran mahasiswa dalam menyikapi isu lingkungan tersebut," ujarnya.

Sementara itu dalam seminarnya pada Senin (21/11) lalu Arief Yuwono menekankan pentingnya pengetahuan mengenai perubahan iklim bagi masyarakat.

Menurutnya pengetahuan ini penting diperdalam mengingat dampak yang tidak sedikit bagi kehidupan terkait perubahan iklim tersebut.

Salah satu yang penting, kata Arief yakni mengurangi penggunaan bahan yang berdampak pada gas rumah kaca seperti mengurangi emisi karbon, mengurangi pemakaian AC, lemari es dan sebagainya.

Disamping itu, kata dia saat ini pemerintah memiliki program menurunkan gas emisi rumah kaca sebagai langkah mengantisipasi perubahan iklim tersebut yang bernama Proklim.

"Pada hakikatnya Proklim membutuhkan partisipasi masyarakat dalam melancarkan aksi untuk penurunan gas rumah kaca," ujarnya. (*)