Langkah Indonesia Semakin Mantap Di Pemilihan ICAO

id Indonesia

Montreal, (Antara Sumbar) - Langkah Indonesia semakin mantap dalam pemilihan anggota Dewan Organisasi Penerbangan Internasional (ICAO) periode 2016-2019 di Montreal, Kanada.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Montreal hingga Sabtu terus melakukan serangkaian kegiatan untuk menggalang dukungan dari negara-negara anggota ICAO.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kegiatan yang dilakukan Tim Delegasi Indonesia semakin padat dan Mehub Budi beserta jajarannya terlihat semakin dalam melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan negara.

"Kita tidak boleh lengah, kesempatan dan waktu yang ada tidak boleh disia-siakan," katanya.

Menhub juga melakukan pertemuan bilatera dengan sejumlah perwakilan negara pada Jumat(30/9).

Pertemuan di antaranya dengan Wakil Menteri Transportasi Rusia Valery Okulov, President Latin American Civil Aviation Commission (LACAC) Carlos Fernando Velasquez, Deputy Administrator Civil Aviation Administration of China (CAAC) Wang Zhiqing dan Menteri Perhubungan India.

Selain itu, Menhub juga mengikuti kegiatan resepsi dari beberapa negara seperti Jerman, Arab Saudi, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Prancis, dan Malaysia.

Dalam rangkaian sidang majelis tersebu, juga dilaksanakan kegiatan Resepsi Diplomatik pada Kamis (29/9) malam dengan Menteri Perhubungan dan Duta Besar Indonesia untuk Kanada Teuku Faizasyah sebagai tuan rumah.

Resepsi tersebut dilaksanakan dalam rangka penggalangan dukungan Indonesia menjadi Anggota Dewan ICAO Periode 2016-2019.

Dalam resepsi tersebut, Indonesia menyajikan hiburan seperti tarian tradisional Indonesia serta berbagai macam makanan khas Indonesia untuk menarik minat para delegasi dari negara anggota ICAO lainnya menghadiri resepsi yang diselenggarakan oleh Indonesia.

Kemudian sehari sebelumnya yaitu Kamis (29/9), Menhub dan Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo turut menyaksikan penandatanganan perjanjian antara Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo dan Senior Advisor to the President & CEO of Airbus SAS Michael Wachenheim.

Perjanjian tentang langkah-langkah perlindungan lingkungan penerbangan dan perbaikan operasional untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan mengurangi emisi karbon.

Sidang Majelis ICAO ke-39 dibuka oleh Presiden Dewan ICAO Dr. Olumuyiwa Bernard Aliu pada Selasa (27/9) dan berlangsung sampai 7 Oktober 2016.

Sedangkan Pemilihan Anggota Dewan ICAO akan dilaksanakan pada Selasa, 4 Oktober 2016 diikuti oleh seluruh negara anggota ICAO.

Agenda Sidang Majelis ICAO terdiri dari beberapa "working group" yang diikuti oleh para delegasi Indonesia yaitu Executive Committee, Technical Commission, dan Administrative Commission.

Dalam sidang Executive Committee hari ini Jumat (30/9), dibahas laporan yang menggambarkan hasil kinerja program kerjasama teknis selama tahun 2013 hingga 2015 baik dari perspektif keuangan dan nonkuantitatif operasional.

Selain itu juga dibahas laporan terkait aktifitas yang berkaitan dengan program ICAO No Country Left Behind termasuk dengan hasil dari pertemuan ICAO World Aviation Forum yang diselenggarakan pada 23-25 November 2015 di Montreal.

Dalam sidang Executive Committee pada hari ini juga dibahas peningkatan kapasitas personel penerbangan serta modernisasi kebijakan, pelatihan, sistem peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) penerbangan dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan dan pelatihan SDM penerbangan.

Sedangkan dalam sidang Technical Commission dibahas tentang dukungan terhadap implementasi keselamatan penerbangan dan sistem navigasi penerbangan.

Dalam rangkaian sidang tersebut, selain didampingi oleh sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan, delegasi Indonesia juga diperkuat dengan adanya perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan perwakilan dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (*)