Padang, (Antara Sumbar) - Pebalap asal Malaysia menjuarai etape terakhir kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2016 setelah menjadi yang tercepat saat masuk finis balapan yang dimulai dari Bukittinggi dan finis di Tugu Merpati Kota Padang, Minggu.
Adalah Shahrul Mat Amin yang merupakan pebalap Terengganu Cycling Team Malaysia ini menjadi juara setelah menang adu sprint dengan pebalap Action Cycling Team Chien Liang Chen dan pebalap dari Singha Infinite Cycling Team Jamalidin Novardianto.
Pebalap dengan nomor start 75 ini masuk finis dengan catatan waktu 03:16:57 setelah menyelesaikan balapan sejauh 146,5 km. Untuk dua pebalap dibalakangnya yaitu Chien Liang Chen dan Jalamalidin Novardianto juga memiliki catatan waktu yang sama.
Perjalanan etape delapan ini terbilang ketat sejak awal. Setelah dilepas di Jam Gadang Bukittinggi, pebalap yang bisa melanjutkan balapan di etape terakhirnya langsung bergerak cepat memutari kota tersebut. Dan selanjutnya, rombongan langsung menuju keluar kota untuk menyusuri pegunungan di lereng Gunung Singgalang yang juga merupakan titik king of mountain.
Setelah titik KOM, semua pebalap langsung dihadapkan turunan yang cukup panjang. Disinilah keberanian pebalap diuji. Apalagi, selain turunan, pebalap juga dihadapkan dengan jalan yang berkelok disepanjang jalan.
Usai turunan, pebalap langsug dihadapkan dengan titik sprint tepatnya di Pasar Lubuk Alung. Dititik ini, rombongan sudah terpecah hingga memasuki Kota Padang. Di ibu kota Sumatera Barat ini, pebalap harus mengelilingi kota sebanyak enam kali. Empat pebalap dari tim asal Filipina dan Australia terus memimpin jalannya perlombaan.
Bahkan antara rombongan depan dengan rombongan besar jaraknya lebih dari satu menit. Namun, pelan tapi pasti selisih waktu terus mendekat karena kecepatan rombongan besar terus meningkat. Rombongan terdepan terlihat terus tertekan dengan rombongan besar yang dihuni kandidat juara yaitu Amir Kolahdouz dari Pishgaman Cycling Team Iran.
Setelah keliling kota, akhirnya balapan mencapai titik akhir . Bukan empat pebalap yang sebelumnya memimpin perlombaan yang menyentuh garis finis terlebih dahulu. Justru pebalap asal Malaysia yang sebelumnya berada di rombongan kedua.
Dengan demikian, Tour de Singkarak 2016 benar-benar ketat sejak awal karena tidak ada pebalap yang bisa menjuarai etape dua kali. Setiap etape dari start di Dermaga Danau Singkarak, juaranya selalu berganti. (*)
Berita Terkait
Xavi: Barcelona butuh banyak perubahan bila ingin bersaing musim depan
Minggu, 5 Mei 2024 7:46 Wib
Perombakan ganda putri warnai babak final Indonesia vs China
Minggu, 5 Mei 2024 7:46 Wib
Stuttgart amankan kemenangan 3-1 atas Bayern Muenchen
Minggu, 5 Mei 2024 5:26 Wib
Real Madrid juara LaLiga 2023/24 setelah Barcelona kalah dari Girona
Minggu, 5 Mei 2024 5:25 Wib
Dortmund berpesta ke gawang Augsburg, Bremen imbangi Monchengladbach
Minggu, 5 Mei 2024 5:25 Wib
Klasemen Liga Inggris: City kejar Arsenal, Burnley terancam degradasi
Minggu, 5 Mei 2024 5:24 Wib
Haaland torehkan empat gol, Manchester City taklukkan Wolves 5-1
Minggu, 5 Mei 2024 5:23 Wib
Lima faktor kunci kesuksesan Real Madrid juara La Liga
Minggu, 5 Mei 2024 5:23 Wib